BANDA ACEH – Pangeran William merupakan pewaris takhta Inggris. Sebagai calon raja masa depan, William punya banyak batasan. Berikut adalah 10 hal sehari-hari yang tidak boleh dilakukan suami Kate Middleton ini.
1. Tak boleh bepergian satu pesawat dengan ayahnya
Aturan yang satu ini mungkin sedikit berubah setelah kematian Ratu Elizabeth II, tetapi sepanjang hidupnya William tidak diizinkan bepergian dengan ayahnya dengan pesawat tanpa izin dari sang nenek.
Menurut The List, mendiang ratu tidak ingin mereka yang berada dalam urutan suksesi kerajaan bepergian dengan pesawat yang sama mengingat sejarah kecelakaan dalam keluarga kerajaan. Almarhum Pangeran Philip kehilangan saudara perempuannya, Putri Cecile dari Yunani dan Denmark, bersama dengan anak-anaknya pada tahun 1937 ketika pesawat mereka jatuh di Belgia.
Pada tahun 1942, Pangeran George, Duke of Kent kehilangan nyawanya dalam kecelakaan pesawat yang tragis. Dan pada 1972, Pangeran William dari Gloucester–sepupu ratu–meninggal dalam kecelakaan pesawat pada usia 30 tahun.
2. Tidak boleh menunjukkan kasih sayang di depan umum
Penggemar kerajaan menyaksikan William dan Kate berciuman di balkon Istana Buckingham di hari pernikahan mereka pada April 2011. Namun sejak itu, jumlah kemesraan pasangan itu hampir tak ada. Dalam tradisi kerajaan, menunjukkan kasih sayang di depan umum dipandang rendah. Inilah sebabnya mengapa kita jarang melihat pelukan atau sentuhan lembut antara keduanya.
3. Tidak boleh makan kerang
Pangeran William senang menikmati makanan laut, seperti sushi. William dan anggota keluarga kerajaan lainnya sebenarnya tidak diperbolehkan makan kerang karena berisiko keracunan makanan.
“Ini adalah langkah yang sangat masuk akal untuk meninggalkan makanan laut saat keluar dan melakukan tugas publik. Kami tidak ingin anggota keluarga kerajaan memiliki reaksi serius terhadap keracunan makanan, terutama jika dia sedang melakukan tur ke luar negeri,” ungkap kepala pelayan kerajaan Grant Harold kepada majalah Woman & Home.
4. Tidak boleh berfoto selfie
Para bangsawan diperbolehkan berjabat tangan dan bertukar salam, terutama ketika sedang menjalankan tugas. Namun mereka tidak menyukai selfie. Komentator kerajaan Victoria Arbiter menjelaskan kepada Insider; “Para bangsawan selalu lebih suka memiliki interaksi pribadi daripada memiliki orang-orang yang berteriak-teriak untuk selfie”.
Pangeran William (Instagram)
5. Tidak memberi tanda tangan
Fans sering meminta anggota keluarga kerajaan untuk selfie atau tanda tangan – tetapi keduanya tidak akan terjadi. Mereka tidak boleh memberi tanda tangan karena risiko salinan dan pemalsuan. Di bawah aturan kerajaan, William hanya bisa menandatangani dokumen resmi saja.
6. William tidak bisa bepergian tanpa satu hal ini
Setelah kematian tragis Raja George VI pada tahun 1952, sebuah peraturan diberlakukan bahwa anggota keluarga kerajaan tidak boleh bepergian tanpa mengemas pakaian duka hitam. Putri Elizabeth saat itu sedang dalam tur kerajaan di Afrika ketika menerima kabar bahwa ayahnya telah meninggal dalam tidurnya, dan dia tiba-tiba menjadi penguasa.
Dia tidak membawa pakaian hitam untuk dipakai di pesawat kembali ke Inggris. Jadi, staf kerajaan membawakan ratu pakaian berkabungnya ke bandara dan dia berganti pakaian di pesawat sebelum turun.
Sekarang, setiap kali Pangeran William dan keluarganya bepergian ke mana pun di dunia, mereka harus mengemas pakaian berkabung hitam — untuk berjaga-jaga.
7. Tidak boleh memunggungi ayahnya
Ada aturan untuk William ketika dia berada di hadapan Ratu Elizabeth, dan diasumsikan aturan itu masih berlaku setelah ayahnya menjadi raja. Pertama, protokol kerajaan Inggris menyatakan bahwa tidak sopan bagi seseorang memunggungi raja. Jadi, ketika William hendak pergi saat bertemu raja, dia harus mundur, sedikit miring, dan kemudian berbelok 180 derajat.
8. Tidak diperkenankan meninggalkan acara sebelum Raja Charles
Aturan ketat lainnya untuk William adalah ketika berada di sebuah acara dengan Raja Charles, dia tidak boleh pergi sebelum ayahnya pergi. Satu-satunya cara untuk mengatasi aturan ini adalah mendapatkan izin dari Yang Mulia, yang dapat diatur melalui sekretaris pribadinya.
