BANDA ACEH – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan kondisi perekonomian di Indonesia dalam keadaan baik. Hal ini terutama bila dibandingkan dengan adanya 19 juta orang di dunia yang kekurangan gizi dan 394 juta jiwa mengalami kesulitan dalam sektor pangan.
Kondisi di Tanah Air, menurut Moeldoko, cukup baik karena ketersediaan pangan terjaga. Dengan begitu, kebutuhan konsumsi nasional tercukupi.
Meskipun ada krisis pangan global ataupun kondisi geopolitik global yang akhirnya membuat negara-negara produsen pangan menghentikan ekspornya untuk mencukupi kebutuhan domestiknya, ia menilai, kondisi di Indonesia cukup terkendali.
Namun, menurut dia, pemerintah dan masyarakat tidak boleh lengah karena masih ada risiko perubahan iklim dan cuaca yang bisa membuat gagal panen di dalam negeri.
Ia menyebutkan pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi krisis pangan dengan menerapkan diversifikasi hingga menyediakan anggaran untuk ekstensifikasi lahan-lahan pertanian.
Menghadapi hal tersebut, Moeldoko meminta masyarakat mengikuti apa yang sudah disampaikan Presiden Jokowi sebelumnya. “Presiden Jokowi sudah minta kita tanam apa saja yang bisa ditanam. Manfaatkan lahan-lahan pekarangan rumah untuk menanam cabai, sayuran, atau lainnya,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 29 September 2022.
Menurut dia, hanya dengan masyarakat yang solid, mampu membawa bangsa Indonesia melewati tantangan global, seperti masalah ketahanan pangan, ketersediaan energi, dan sistem keuangan.
“Kita sudah membuktikan saat Covid-19 kemarin,” ucapnya saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di Jakarta, Rabu malam, 28 September 2022.
Ia juga menegaskan agar tak ada lagi pengelompokan minoritas atau mayoritas. Sebab, di saat menghadapi sejumlah tantangan ekonomi di tataran global di antaranya krisis pangan, masyarakat harus solid agar bisa melengkapi kerja keras pemerintah. “Kita adalah satu dan harus bahu-membahu untuk Indonesia Maju pada 2045,” katanya.