BANDA ACEH – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) telah memasok 30.000 liter minyak goreng curah ke Aceh dari total 200.000 liter yang dijanjikan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Mohd. Tanwier, kepada media ini, Senin (28/2/2022).
Kata dia, pasokan minyak itu diberikan usai Menteri Perdagangan (Mendag RI), Muhammad Lutfi berkunjung ke Aceh pada Sabtu, 26 Februari 2022 kemarin. Dan Mendag berjanji akan memasok 200.000 liter minyak goreng ke Aceh.
“Dan Alhamdulillah, 30.000 liter minyak goreng curah sudah tiba di Aceh, sekarang stocknya tersedia digudang PPI dan sudah dijual kepada pedagang untuk dipasarkan,” ungkap Tanwier.
Namun, kata dia, dalam proses penjualan minyak goreng ini, para pedagang diwajibkan untuk membuat berita acara penjualan minyak goreng ke masyarakat dengan harga Rp11.500/liter.
“Sedangkan PPI sendiri menjual minyak goreng ke pedagang itu dengan harga Rp10.500/liter atau Rp12.800/kilogramnya,” ujar Tanwier.
Ia menambahkan, bahwa aturan yang dikeluarkan Kemendag RI ini berlaku untuk seluruh pedagang. Dengan begitu, pedagang wajib menjual minyak goreng ke masyarakat dengan harga Rp11.500/liter.
“Ini adalah aturan yang dikeluarkan oleh Kemendag, jika ada pedagang yang tidak mematuhinya, maka akan ditindaklanjuti secara hukum,” tegas Tanwier.
Karena itu, Tanwier menghimbau kepada masyarakat, apabila kedapatan pedagang yang menjual minyak goreng dengan harga eceran tertinggi, maka segera laporkan ke Disperindag Aceh ataupun pihak berwajib.
“Selanjutnya, kita juga sedang menunggu laporan kebutuhan minyak goreng dari masing-masing daerah. Jadi dari total 200 ribu liter ini, sebagiannya akan kita pasok ke Kabupaten/Kota yang membutuhkan,” tutup Kepala Disperindag Aceh, Tanwier.
Seperti diketahui, dalam kunjungannya pada Sabtu kemarin, Mendag RI, Muhammad Lutfi menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama pemerintah Aceh yang dipimpin Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah terkait implementasi harga eceran tertinggi dan pasokan minyak goreng di Aceh.
Pada kesempatan itu, Menteri Lutfi menyatakan, peredaran minyak goreng di Aceh akan segera normal dalam beberapa hari ke depan.
“Sebenarnya, minyak goreng di Aceh tersedia, hanya saja harga yang beredar tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah. Karena mungkin suplai dan distribusi minyak goreng belum sempurna sesuai sebelum ditetapkannya Permendag Nomor 6,” kata Menteri Lutfi.
Oleh sebab itu, Menteri Luthfi menyatakan, pihaknya melalui Disperindag Aceh akan memastikan suplai dan distribusi minyak goreng di Aceh lancar dan harganya akan berangsur normal dalam seminggu ke depan.
“Pokoknya dalam tiga hari ke depan ini akan disuplai 200 ribu liter minyak goreng curah,” tegas Menteri Lutfi.
Selain itu, Menteri Lutfi juga memastikan peredaran minyak goreng dan kebutuhan lainnya di bulan Ramadhan nanti akan normal. (Adv)