NASIONAL
NASIONAL

Ahok Tak Berkutik dan PDIP Diam, Pengamat: Padahal Dulu Nangis Saat SBY Naikkan Harga BBM

image_pdfimage_print

GELORA.CO -Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama yang juga kader PDI Perjuangan harusnya menunjukkan sikap pro terhadap wong cilik, sebagaimana digembar-gemborkan oleh partai banteng.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax per 1 April 2022 menjadi Rp 12.500 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 per liter, harusnya menjadi perhatian serius.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Apalagi, PDIP paling getol menyuarakan penolakan saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menaikan harga BBM.

Berita Lainnya:
Hasto soal Jokowi dan 'Partai Cokelat', Siti Zuhro: Polri Jangan Digunakan untuk Kepentingan Pribadi
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Bahkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, dan sejumlah elite PDIP sempat menangis bercucuran air mata saat BBM naik di era SBY.

“Ahok sebagai kader PDIP tidak berkutik di Pertamina. Mestinya elite-elite PDIP bersuara dengan tinggi dan naiknya harga BBM, termasuk Ahok di Pertamina,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/4).

Berita Lainnya:
Dharma Pongrekun Sarankan Ibu Menyusui Banyakin Makan Daun Katuk

Menurut Ujang, seharusnya elite PDIP tetap bersuara lantang sebagaimana dahulu saat menjadi parpol oposisi pemerintah menyerukan penolakannya terhadap SBY yang menaikkan harga BBM.

“Jangan karena dulu jadi oposisi berteriak soal kenaikan BBM. Namun setelah berkuasa, BBM naik diam saja, tak bersuara,” kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini.

“Kasihan rakyat, saat ini tak ada yang teriak menolak kenaikan BBM,” demikian Ujang Komarudin. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya