– Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menanggapi pernyataan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang membolehkan keturunan PKI mendaftar anggota TNI.
Gatot Nurmantyo mengatakan, pernyataan Jenderal Andika Perkasa mengenai keturunan PKI diperbolehkan mendaftar TNI sebenarnya bukan hal baru.
Menurut Gatot Nurmantyo sejak runtuhnya Orde Baru, memang tidak ada larangan bagi keturunan PKI untuk mendaftar jadi prajurit TNI.
“Sejak selesai Orde Baru, khususnya di era saya, Pak Moeldoko, Pak Joko Santoso, Pak Agus, tidak ada kata-kata anak PKI tidak boleh mendaftar sebagai prajurit TNI. Hanya kita baca saja slogan-slogan mari bergabung dengan TNI,” ujar Gatot dikutip dari YouTube MNC News.
Menurut Gatot persyaratan menjadi prajurit TNI ada beberapa poin.
Yaitu WNI, beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, setia kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, umur 17 tahun, tidak memiliki catatan kriminal yang dikeluarkan tertulis oleh Polri, sehat jasmani rohani, tidak sedang kehilangan hak sebagai prajurit berdasarkan keputusan pengadilan.
“Sehingga apa yang disampaikan Pak Andika adalah kelayakan yang biasa yang sudah berlangsung beberapa tahun lalu. Jadi tidak ada yang aneh,” kata Gatot.
Hanya yang menjadi aneh, menurut Gatot, rapat yang dilakukan Panglima TNI bocor ke luar sehingga orang menganggapnya lain.
“Sejak zaman saya juga boleh. Bahkan saya pun mendaftar TNI masih boleh tapi umur saya sudah 62 tahun. Persyaratan administrasi, izin orang tua, sehat jasmani rohani, psikologi, akademik dan mental ideologi, saringan-saringan itunya,” kata dia. Tidak ada yang aneh dengan pernyataan Panglima TNI,” ucapnya.
Lagi-lagi Gatot menyayangkan rapat Panglima TNI itu tersebar kemana-mana. “Kalau rapat-rapat bisa bocor perlu dipertanyakan bagaimana keamanan di sana,” ujar dia.
Menurut Gatot Nurmantyo, tidak ada satupun orang di dunia ini bisa merencanakan dia lahir dari rahim seseorang. Jadi lanjutnya orang itu lahir bukan kehendak dia tapi kehendak Tuhan YME.
“Itulah yang menjadi landasan pikiran kita semua bahwa semua boleh mendaftar. Tapi TNI punya kisi-kisi, TNI punya pengalaman, TNI punya sejarah kelam, dan yang paling penting TNI adalah orang yang nanti dipersenjantai di organisasi. Maka kalau salah memilih tidak melalui testing berlapis, maka sangat berbahaya,” jelas Gatot.
Bagi Gatot apa yang disampaikan Jenderal Andika Perkasa sudah win-win solution. Ia meminta masyarakat tidak usah khawatir dengan TNI karena TNI punya paket tersendiri untuk mengetes siapapun menjadi prajurit TNI.
“Buktinya sampai saat ini tidak ada. Nah maksud saya, bahwa jangan dibesar-besarkan. Bangsa ini perlu bersatu. Jangan melihat kanan kiri,” ucap abituren Akmil 1982 ini.
Gatot meminta masyarakat tidak usah khawatir terhadap keturunan PKI. Menurutnya, bangsa ini sudah membuktikan bahwa keturunan PKI ada yang menjadi anggota DPR, pejabat-pejabat lain, tidak bermasalah.
“Yang bermasalah apabila ada yang mencetuskan lagi ide-ide untuk memasyarakatkan marxisme Leninisme Komunis apalagi buat organisasi dengan ideologi itu, itu bukan hanya anak PKI, bukan anak PKI dilarang TAP MPRS 25 tahun 1966 masih berlaku,” ujar Gatot Nurmantyo.