– Sosok Puan Maharani belakangan ini kerap menjadi sorotan publik. Kini, namanya kembali menjadi perbincangan hangat usai dirinya dinilai mampu menggantikan Jokowi.
Melansir Suara.com, hal tersebut disampaikan oleh Politisi PDIP Junimart Girsang yang berkata Puan sebagai pendulang suara atau elaktabilitas untuk PDIP di Pemilu 2024 mendatang.
Tak hanya itu, Junimart berujar bahwa kekinian Puan tak terlihat karena wanita itu bekerja dalam diam.
“Beliau bekerja dengan diam, tidak perlu koar-koar kesana kemari sebenarnya. Itu ajaran bu Puan kepada kita, kita tidak perlu dalam berbuat itu orang tahu, biarkan orang merasakan. Supaya membekas di hati. Itu saja,” tutur Junimart.
Sayangnya, publik banyak yang tak terima dengan pernyataan Politisi PDIP tersebut.
Publik pun geger dan memberikan tanggapan mereka dalam unggahan di jejaring media sosial Instagram.
Dirangkum Beritahits.id pada Kamis (07/04/2022), begini sejumlah tanggapan publik mengenai Puan Maharani yang dinilai cocok jadi pengganti Jokowi.
“Betul, diam-diam dalam mematikan suara rakyat,” tulis @nov***.
“Iya diam-diam bikin masyarakat sengsara,” komentar @poms***.
“Apa? Kerjanya cuma diam?” ungkap @fad***.
“Bekerja dalam diam dan mendiamkan banyak suara,” tambah @rik***.
Tak hanya itu, sejumlah warganet kembali mengingatkan perkara BBM dan insiden mematikan mikrofon beberapa waktu silam.
“Bekerja dalam diam, sekali kerja nangis-nangis pas BBM naik dulu #menolaklupa,” timpal @bus***.
“Diam-diam BBM naik, BBM naik malah diam,” ujar @and***.
“Diam-diam matiin mikrofon maksutnya,” imbuh @sii***.
Kendati demikian, ungkapan Junimart saat itu sebagai seorang kader dan tidak mewakili atau bukan sikap resmi partai.
Menurut Junimart, semua keputusan partai ada di tangan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Aksi Puan Maharani Matikan Mik Viral
Sebagaimana diketahui, Puan Maharani pernah mematikan mikrofon saat anggota DPR Fraksi Demokrat Irwan Fencho tengah berbicara. Terkait hal itu, berdasarkan pernyataan Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin saat rapat, Indra mengatakan Fraksi Demokrat sudah tiga kali diberikan kesempatan berbicara.