– Masjid di Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, beberapa hari ini jadi bahan perbincangan. Dua nama yang digadang-gadang maju Pilpres 2024, jadi penyebabnya.
Adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Keduanya memang diundang untuk mengisi ceramah Ramadan di kampus tersebut.
Saat Ganjar datang dan berceramah pada Rabu (6/4) malam. Ia langsung disambut demonstrasi. Saat itu, ia membawakan materi soal reformasi birokrasi.
Semula ia menyampaikan soal keluhan warga soal minyak goreng. Sejak Januari 2022, dirinya banyak mendapat aduan dari masyarakat dan paling banyak soal minyak goreng.
“Jadi sampai hari ini, sudah ada 115 aduan ke kanal Laporgub terkait minyak goreng. Tak hanya aduan online, setiap bertemu warga apalagi emak-emak itu, mengeluhnya satu sekarang, minyak goreng. Semua protes ke saya, ini ada apa. Padahal kita penghasil minyak terbesar seluruh dunia,” kata Ganjar.
Intinya, semua aduan dari masyarakat itu, lanjut Ganjar, harus direspons cepat oleh birokrasi.
“Bagi saya, ini adalah tantangan yang harus diselesaikan, apalagi di tengah perubahan yang begitu cepat. Birokrasi harus mampu menjawab persoalan yang membuat rakyat terbebani,” katanya.
Setelah berjalan beberapa menit, Ganjar menghentikan sejenak khotbahnya. Sebuah spanduk terbentang di tengah-tengah para jemaah yang duduk bersila di dalam masjid. Namun spanduk itu hanya diangkat sebentar. Belakangan diketahui spanduk itu berbunyi #SaveWadas.
“Ada yang bawa spanduk, mungkin mau menuliskan… Diangkat saja enggak apa-apa karena itu bagian dari exercise politik. Diangkat aja mas, enggak apa-apa. Ini bagian dari salat tarawih yang sangat menarik di UGM. Inilah demokrasi,” kata Ganjar disambut tepuk tangan jemaah.
“Saya sangat senang dengan kekritisan kawan-kawan dan inilah diskusi yang selalu terbuka untuk mendewasakan kita semuanya,” ujarnya.
Tak hanya spanduk itu, di halaman masjid, spanduk ‘kelestarian alam sebagian dari iman’ juga dibentangkan oleh beberapa pemuda. Mereka berkaos dan berkopiah hitam bertuliskan #SaveWadas.
Anies
Beda halnya dengan Anies. Kemarin, ia berceramah di agenda salat tarawih Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (7/4/2022) malam.
Di sana, Anies ngomong sekitar satu jam. Bukan hanya soal pengelolaan kota berbasis lingkungan sesuai tema dari panitia, melainkan juga soal kenangannya kuliah di UGM, termasuk menyindir sejumlah isu politik.
“Alhamdulillah 4-5 tahun ini saya menjadi gubernur, 6 bulan lagi pensiun. Enggak ada perpanjangan soalnya, Mas,” kata Anies disambut tawa dan tepuk jemaah
“Kenapa tepuk tangan ini,” lanjut Anies sambil tersenyum.
Ucapan Anies itu langsung mengingatkan wacana perpanjangan jabatan Presiden Joko Widodo yang sempat bergulir.
Menurut Anies, selama menjadi gubernur, ia berupaya menjaga ketenangan. “Saya bulan Oktober besok kalau tidak ada perubahan, halangan, itu selesai. Selama 4,5 tahun ini ketenangan dan keteduhan ini dibangun,” kata dia.
Anies juga mengenang saat menjadi mahasiswa dan Ketua Senat UGM. Saat itu kerap digelar debat terbuka dan muncul kritik bahkan terhadap sesama mahasiswa.
“Kalau ada yang mengkritik tidak perlu dilaporkan. Di kampus harus bicara bebas. Kami terbiasa menjaga iklim demokrasi dan melawan rezim Orde Baru yang tak bersahabat dengan mahasiswa,” katanya.
Dikaitkan dengan kenangan itu, ia lantas menceritakan pengalamannya. “Tadi pagi ada yang mengirimi saya, di grup alumni UGM, ada foto tarawih bawa spanduk di belakangnya,” kata Anies disambut tawa hadirin.
Selepas itu, dalam sebuah video yang beredar, banyak sekali jemaah yang berkerumum sembari mengangkat ponselnya untuk mengabadikan momen Anies saat berada di masjid. Selain itu, teriakan ‘Presiden’ berkumandang dalam masjid.
Untuk diketahui, selain Ganjar dan Anies, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, sejumlah menteri seperti Mahfud MD, Nadiem Makarim, dan Airlangga Hartarto juga diundang menghadiri ceramah tersebut.