NASIONAL
NASIONAL

Demokrat: Rakyat Tak Butuh Kemarahan Jokowi, Tapi Butuh Minyak Murah dan Bahan Pokok Tersedia

image_pdfimage_print

-Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai, saat ini rakyat tidak butuh sensasi yang memantik kegaduhan terkait teguran Presiden Jokowi kepada menteri untuk tidak lagi menyuarakan wacana penundaan pemilu.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Menurut koordinator jurubicara Partai Demokrat ini, yang rakyat Indonesia butuhkan adalah perubahan dan perbaikan kinerja dari pemerintahan Joko Widodo yang berdampak nyata pada kehidupan sehari-hari rakyat.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Rakyat butuh minyak goreng dan bahan pokok tersedia, dengan harga terjangkau. Bahan bakar minyak tersedia dan harganya tidak melonjak. Kalau semprot sana-sini, tanpa ada perubahan dan solusi atas kesulitan yang dihadapi rakyat, ya, buat apa?” sindir Herzaky kepada wartawan di Jakarta, Kamis (7/4).

Berita Lainnya:
Pemerintah Hapus Utang Petani, Ketua MPR: Itu Amanat Pancasila
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Baginya, teguran Jokowi kepada menteri yang diumbar kepada publik dilihat dan dimaknai rakyat ialah mantan Walikota Solo itu cuci tangan atas permasalahan dan ketidakmampuan pemerintahan saat ini dalam memastikan sembako dan bbm tersedia dengan harga terjangkau untuk rakyat.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Seakan-akan menteri terkait yang tidak becus dan yang seharusnya bertanggung jawab,” kata Herzaky.

Berita Lainnya:
Projo Bela Budi Arie soal Skandal Judi Online di Komdigi: Pengkhianatan Anak Buah
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Padahal, sambung dia, Presiden Jokowi sendiri yang menegaskan, tidak ada visi misi menteri. Yang ada, visi misi presiden. Semua kegagalan dan keberhasilan pemerintahan saat ini, adalah tanggung jawab presiden. Menteri hanya pelaksana, pembantu presiden.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Kalau memang dirasa para pembantunya tidak bisa melaksanakan visi misi presiden, menunjukkan kinerja yang diharapkan, lalu mengapa Presiden tidak menggantinya saja dengan sosok lain yang diyakini lebih mampu? Bukan malah mengumbar kemarahan ke publik,” demikian Herzaky.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya