BANDA ACEH – Nama Prabowo Subianto kembali mencuat setelah dianggap sebagai calon kuat pengganti Presiden Jokowi yang dinilai berpotensi kuat dilengserkan di tengah jalan.
Potensi dilengserkannya Jokowi dinilai buah dari kepemimpinannya selama ini yang dianggap nihil prestasi, terutama dari sisi kebijakan. Sosok Prabowo Subianto dianggap menjadi calon kekuat, melihat jabatannya saat ini sebagi Menteri Pertahanan.
Prabowo Subianto menjadi nama yang dinilai laik menggantikan Jokowi yang berpotensi dilengserkan dari kursi presiden.
Kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, pencabutan subsidi dan kenaikan PPN menjadi ‘kado’ dari Jokowi kepada masyarakat di catur wulan pertama tahun 2022.
Belum lagi wacana kenaikan LPG 3 kg dan pertalite yang keduanya banyak digunakan masyarakat menengah ke bawah dan kalangan UMKM.
Kebutuhan mencari tokoh baru untuk sampai pada sidang MPR 2024 dianggap suatu keharusan menurut Rocky Gerung yang menilai Jokowi berpotensi dilengserkan.
“Inti kita, seluruh teori dan kapasitas negara sudah selesai dan kita mesti bersiap-siap mencari tokoh-tokoh yang bisa menuntun dalam waktu sementara sebelum sidang MPR untuk memilih Presiden baru,” kata Rocky Gerung yang juga pengamat politik, dikutip Hops.ID dari kanal YouTube miliknya, Jumat, 8 April 2022.
Semua potensi tersebut dengan jaminan tidak akan ada kerusuhan sosial yang besar. Diketahui dalam waktu dekat akan ada demonstrasi besar-besaran dari mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya.
“Itu artinya kita akan lihat apa hukumnya kalau presiden Jokowi dipaksa turun oleh ekonomi, bukan dipaksa turun oleh rakyat. Mesti disiapkan teori pertama yang jatuh pada konstitusi. Konstitusi mengatur pihak yang bisa menguasai kekuasaan jika kondisi tersebut terjadi,” ucapnya
Terkait sosok yang cocok dan laik menggantikan Jokowi jika memang dilengserkan, Rocky menyebut nama Prabowo Subianto melihat beberapa alasan dan pertimbangan.
“Kalau kondisi tersebut terjadi, misalkan ada pak Menhan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Luar Negeri. Dari tiga profil itu ya Prabowo yang paling punya profil memerintah kan. Kan dua menteri lainnya itu rendah saja legitimasinya,” kata Rocky Gerung.***
