“China tidak mengevakuasi orang-orangnya ketika Rusia menginvasi ukraina. Mereka juga membiarkan kedutaan mereka tetap terbuka ketika Taliban mengambil Kabul. Tetapi di Sri Lanka mereka tiba-tiba proaktif. Apa yang menjelaskan perbedaan ini? Jelas, China sebenarnya menyadari ia terlibat dalam keruntuhan Sri Lanka!” katanya.
Begitu juga yang terjadi terhadap Pakistan dan Imran Khan. China tidak berkomentar apa pun atas penggulingan Imran Khan, ‘Saudara Besi’-nya. Juga tidak ada tanggapan apa pun terkait krisis di Pakistan, negara yang selama ini setia mejadi mitranya dan membelanya dalam setiap kesmepatan.
Pakistan bahkan mengundang Menteri Luar Negeri Wang Yi dalam acara KTT OKI baru-baru ini. Namun, apa balasan China? Tidak ada. Sekedar komentar atas situasi di Pakistan pun tidak ada.