NASIONAL
NASIONAL

Tegur Menteri dan Diumbar ke Publik, Demokrat: Jokowi Butuh Dukungan Publik untuk Reshuffle?

image_pdfimage_print

-Banyak hal yang bisa dimaknai ketika Presiden Jokowi menegur menteri di saat rapat kabinet paripurna di Istana Negara beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Menurut Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, teguran Jokowi saat rapat kabinet dan diumbar ke publik itu bisa saja dimungkinkan bahwa Jokowi tidak lagi memiliki kontrol penuh terhadap para pembantunya itu, sehingga mengumbarnya ke ruang publik agar mendapat dukungan masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Apakah ini menunjukkan Bapak Presiden sudah tidak bisa mengontrol para menterinya lagi? Sehingga perlu menunjukkan kemarahan di depan publik, agar mendapatkan dukungan publik untuk menegur menterinya?” kata Herzaky kepada wartawan di Jakarta, Kamis (7/4).

Berita Lainnya:
Hasil UFC 308: Khamzat Chimaev Menang Lewat Submission atas Whittaker
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Atau, sambung koordinator jurubicara Demokrat ini, ada sesuatu yang membuat presiden tersandera karena tidak bisa mengganti para menteri yang tidak berkinerja baik.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Presiden menegur para pembantunya itu hal biasa sebenarnya. Presiden RI ke-6, Bapak SBY sering melakukannya juga. Tetapi, perbedaannya adalah Bapak SBY melakukannya di rapat internal dan hanya untuk konsumsi internal. Tidak mengekspos kemarahannya ke publik dan menyalahkan para pembantunya di publik,” demikian Herzaky.

Berita Lainnya:
Setelah Didampingi Jokowi, Ahmad Luthfi Boyong Artis Papan Atas Kampanye di Solo
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Mungkin Presiden Jokowi bisa mencontoh Bapak SBY, karena tidak etis sebenarnya mengekspos kemarahan terhadap para pembantunya di depan publik,” sambungnya menekankan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Namun, ia menambahkan, reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. Namun keluh kesah, teguran, kegeraman presiden kepada menterinya yang diumbar ke publik tanpa ada tindakan atau sanksi nyata ke menteri terkait, seperti reshuffle misalnya, bisa membuat publik menilai apa yang dilakukan Presiden Jokowi hanya untuk cari simpati publik, seakan-akan sudah bekerja, padahal lip service belaka. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya