NASIONAL
NASIONAL

Elektabilitas Selalu Rendah Dalam Survei, Puan Maharani: Mungkin Saya Kurang Narsis Kali ya

image_pdfimage_print

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani angkat bicara soal hasil survei yang menempatkan namanya di berbagai simulasi. Dirinya memilih fokus bekerja ketimbang terpengaruh dengan hasil survei tersebut.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Puan menyadari atas keberhasilan memimpin DPR dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) kurang mendapatkan perhatian dari publik. Menurutnya, semua kerja yang dia jalankan kurang narsis, sehingga tidak banyak yang memberitakan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Pertama memang dalam semua kerja-kerja saya mungkin kurang narsis kali ya? atau banyak yang tidak mau memberitakan. Karena buat saya itu pilihan, kerja itu kan tidak perlu juga selalu narsis. Saya kerja ya kerja,” kata Puan dikutip dari video wawancara Narasi, Sabtu (9/4/2022).

Berita Lainnya:
Zarof Ricar Simpan Rp 920 Miliar di Rumahnya, Berapa Jumlah Harta Keseluruhan Sang Makelar Kasus?
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Selain itu, dirinya menilai, bahwa survei hanyalah sebagai salah satu bentuk bagian dari kriteria untuk menjadi data, serta bagaimana memperbaiki diri.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Dalam artian kalau surveinya turun kita naikin gimana caranya, kalau partai politik nih, bukan orang per orang, apa yang harus kita lakukan supaya surveinya tinggi atau kalau sudah tinggi kita pertahankan dan lain-lain,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sejumlah survei diketahui memasangkan Puan Maharani dengan sejumlah tokoh nasional lain seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Mantan Menko PMK itu menanggapi santai berbagai simulasi yang bersliweran di berbagai survei.

Berita Lainnya:
Klarifikasi Video Vior 15 Menit 20 Detik Beredar Luas, Ternyata Benar Itu.....?
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Ya mungkin saja, itu dinamika di politik ini kan enggak mungkin enggak terjadi, cair sekali, dan sekarang bisa dibilang si ini paling tinggi belum tentu nantinya tinggi, terus kalau tinggi kemudian enggak ada tiket majunya bagaimana?” ungkapnya.

Dirinya juga menyinggung bagaimana sosok Joko Widodo ketika itu bisa jadi calon presiden. Padahal, saat itu, Jokowi masih menjabat sebagai gubernur.

“Waktu masanya Pak Jokowi siapa sih kemudian menyangka Pak Jokowi akan menjadi capres gitu kan. Orang baru jadi gubernur misalnya, tapi ternyata situasi dinamikanya menyatakan Pak Jokowi bisa menjadi capres, ini masih cair banget lah, masih lama,” ucapnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya