Rocky Gerung: Kalau Wiranto Sudah Turun Gunung Tanda Rezim Jokowi Cemas Luar Biasa

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

-Turun tangannya Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Wiranto menyikapi rencana aksi mahasiswa 11 April 2022 menuai spekulasi.  

Bagaimana tidak, mantan Panglima ABRI era Orde Baru Soeharto itu dinilai sebagai figur yang selalu hadir saat situasi negara sedang genting. Wiranto, sebagaimana tercatat dalam sejarah memiliki andil dalam upaya-upaya meredam gelombang aksi saat Soeharto berkuasa.

“Jadi kalau Pak Wiranto ngumpulin mahasiswa itu ya bisa kita tahulah reputasi Pak Wiranto dari zaman awal yang dianggap sebagai orang selalu paham cara untuk bukan memecahbelah sebetulnya, membuat kaum counter issue. Itu kan Pak Wiranto punya keahlian itu,” kata Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung dalam wawancara ekslusif di Kanal Youtube Rocky Gerung Official bertajuk “Mahasiswa Bergerak! Istana Cari Kambing Hitam” yang diposting beberapa jam lalu, Sabtu (9/4).

“Termasuk dulu tiba-tiba ada Pam Swakarsa berhadapan dengan mahasiswa, mahasiswa bingung dari mana ini. Jadi, reputasi Pak Wiranto pada waktu 1998 dicatat oleh sejarah,” imbuh dia.

Namun demikian, Rocky Gerung menyatakan bahwa Wiranto sebetulnya berhak untuk melakukan counter issue untuk mengamankan Pemerintah yang sedang berkuasa. Sebab, dia adalah perangkat presiden.

“Yang jadi mengejutkan adalah akhirnya Wiranto turun tangan, kan selama ini yang ngoceh-ngoceh kan yaa. Begitu sampai ke Pak Moeldoko enggak berhasil juga membujuk mahasiswa, akhirnya Wiranto,” tuturnya.

“Nah kalau Wiranto turun tangan itu artinya ada kecemasan luar biasa itu. Dipanggil lagi jagoannya akhirnya datang gitu,” sambungnya.

Tetapi, kata Rocky Gerung, zaman sudah berubah dan Wiranto seharusnya memahami hal itu. Bahwa apabila mahasiswa dipanggil untuk menghadap Wiranto dalam hal ini kelompok mahasiswa yang menamakan diri BEM Nusantara dan mengklaim akan mengurungkan aksi, itu pun diyakini belum final alias masih bisa membelot dari Wiranto.

“BEM Nusantara yang memang seringkali kita tahu dibiayai oleh kekuasaan,” cetusnya.

Pasalnya, masih kata Rocky Gerung, BEM Nusantara ini juga tidak berani menunjukkan “wajahnya” di hadapan publik.

“Begitu muncul di TV pulang ke rumah, ya dijewer sama emaknya tuh. Emak-emak bilang ngapain lu ada di Istana, teman-teman gua ada di jalan. Jadi, enggak bisa itu,” sindir Rocky.

Exit mobile version