BANDA ACEH – Presiden Jokowi alias Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah, parlemen dan penyelenggara pemilu telah bersepakat bahwa Pemilu mendatang telah ditetapkan pada 14 Februari 2024.
Kepala negara yang juga politisi PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa jadwal yang telah disepakati itu tidak akan berubah.
Bagi Managing Direktor Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan, dia meyakini sikap dari Presiden Jokowi tidak mungkin lepas dari tekanan yang lebih besar dari sekadar meperpanjang masa jabatan atau menunda Pemilu 2024.
“Jokowi akhirnya menyerah? Pasti ada tekanan maha besar,” ujar Anthony Budiawan dalam cuitan di akun Twitternya, Minggu (10/4).
Anthony menduga sikap Jokowi juga berkaitan dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani beberapa waktu lalu yang mengatakan akan ada krisis yang lebih besar dari kondisi pandemi Covid-19 yang dihadapi Indonesia.
“Sri Mulyani bilang akan ada krisis yang lebih dahsyat dari Covid-19. Resesi? Rupiah anjlok?” katanya.
Presiden Jokowi mengatakan, jadwal Pemilu 2024 sesuai dengan kesepakatan DPR RI, pemerintah dan penyelenggara pemilu. Yakni, pencoblosan tanggal 14 Februari yang dilanjut Pilkada Serentak 2024 pada November.
“Kita telah sepakat Pemilu dilaksanakan 14 Februari 2024 dan Pilkada pada bulan November 2024. Tahapan Pemilu itu sudah dimulai pertengahan Juni 2022,” kata Jokowi dalam akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (10/4).
Jokowi menambahkan, pada 12 April nanti KPU dan Bawaslu periode 2022-2027 dilantik dan segera mempersiapkan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.