Jumat, 08/11/2024 - 23:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan 3 Pj Bupati dan Pj Walikota di Provinsi Aceh
NASIONAL
NASIONAL

Srilanka Menjadi Pelajaran, Komisi XI DPR RI Minta Pemerintah untuk Bisa Mengelola Utang Secara Baik

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Komisi XI DPR menyoroti utang pemerintah yang mencapai Rp 7.014 triliun atau 40,17 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada Februari 2022. 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Apalagi, sumber utang tersebut satu di antaranya terbesar dari China sebagaimana nasib negara Srilanka yang gagal bayar utang luar negerinya dari negeri Tirai Bambu itu. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Anggota Komisi XI DPR Anis Byarwati mengatakan, posisi utang Indonesia apabila dilihat secara tahunan, naik 10,3 persen dari posisi Februari 2021 sebesar Rp 6.361,02 triliun. 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Artinya, dalam dua bulan di tahun 2022, utang pemerintah sudah mencapai Rp103 triliun. Di mana tahun 2021 utang pemerintah tercatat Rp 6.911 triliun atau naik Rp 826 triliun dari tahun sebelumnya,” kata Anis saat dihubungi, Sabtu (16/4/2022).

Berita Lainnya:
5 Polisi Dikeroyok saat Razia Narkoba di Kampung Ambon, saat Ini sedang Dirawat Intensif di Rumah Sakit
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Menurut Anis, utang luar negeri Srilanka mencapai Rp 731 triliun dan ini belum termasuk pembayaran utang domestik yang diterbitkan pemerintah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Santri Nasional 2024 dari BPPA

Kalau dilihat sumbernya, ujar Anis, salah satu negara yang meminjamkan uang ke Srilanka dan kreditur terbesar adalah China.

“Ketergantungan impor, naiknya harga komoditas global dan kecerobohan utang untuk infrastruktur yang tidak menguntungkan menjadi beberapa hal yang memicu semakin parahnya kondisi krisis di Srilanka,” papar Anis. 

“Tentu ini menjadi remainder buat pemerintahan kita bahwa kondisi akan memburuk apabila utang tidak melalui perencanaan dan pengelolaan yang baik,” sambung Anis. 

Anis menyebut, berkaca dari kasus Srilanka yang dilanda krisis berkepanjangan, memicu protes massal dari rakyatnya akibat kekurangan pangan, pengangguran, melonjaknya harga, bahkan sampai terjadi pemadaman listrik.

Berita Lainnya:
Mantan Ketua MK Angkat Suara : Putusan PK Mardani H Maming, Cerminan Kekuasaan Kehakiman yang Terkikis

Kemudian, mengutip data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) periode Februari 2022, China adalah pemberi utang terbesar keempat buat Indonesia, hanya kalah dari Singapura, Amerika Serikat (AS), dan Jepang. 

Lalu, adanya lonjakan harga di beberapa sektor hingga munculnya demo terkait naiknya harga bahan pangan, maka diharapkan Indonesia tidak seperti Srilanka. 

“Tentu kita sangat berharap bahwa Indonesia tidak akan pernah mengalami gagal bayar sebagaimana terjadi di negara lain. Artinya, bahwa harus ada komitmen besar dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat,” ujarnya. 

“Koordinasi Bank Indonesia dan pemerintah harus diperkuat dalam memantau perkembangan ULN, dan harus didukung prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya, serta meminimalisir risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian,” papar politikus PKS itu.


Reaksi & Komentar

قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَن تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ البقرة [38] Listen
We said, "Go down from it, all of you. And when guidance comes to you from Me, whoever follows My guidance - there will be no fear concerning them, nor will they grieve. Al-Baqarah ( The Cow ) [38] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi