NASIONAL
NASIONAL

Langgar Batas Jam Demo, 22 Mahasiswa Penolak Presiden 3 Periode Diamankan Polisi

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Polda Maluku Utara (Malut) mengamankan 22 mahasiswa yang menggelar unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Ternate. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Massa mahasiswa itu menuntut penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan jabatan presiden tiga periode.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Ada 22 mahasiswa yang diamankan, mengingat imbauan untuk membubarkan diri karena sudah pukul 18.00 WIT tidak digubris,” kata Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit, di Ternate, dikutip dari Antara, Senin 18 April.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Menurut dia, polisi terpaksa melakukan pembubaran terhadap mahasiswa dan mengamankan puluhan mahasiswa, karena masih bertahan dan melakukan perlawanan terhadap petugas di lapangan.

Berita Lainnya:
Heboh Sosok R di Kasus Ronald Tannur Diduga Ketua PN Jakpus, Begini Respons Kejagung
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Kapolres meminta agar mahasiswa saat turun ke jalan harus pelajari aturan dan aparat kepolisian melakukan pengawalan.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Aksi yang berlangsung ricuh, dengan ratusan mahasiswa dan aktivis di Kota Ternate menolak kenaikan harga BBM itu, berlangsung di Kantor Wali Kota Ternate dan Kampus I Unkhair Ternate.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Aksi tersebut berlangsung di depan Kampus I Universitas Khairun Ternate. Massa juga memblokade akses jalan utama menuju Bandar Udara Sultan Baabullah.

Peserta aksi demo mulai memadati depan kampus sejak pukul 13.00 WIT, kemudian membakar ban bekas, membuat arus kiri jalur tersebut tertutup total sebagai bentuk protes terhadap Pemerintah yang menaikkan harga BBM dan rencana perpanjangan jabatan presiden tiga periode.

Berita Lainnya:
Geisz Chalifah: Inilah Harga yang Harus Dibayar Tom Lembong Ketika Dia Melawan Kekuasaan

Koordinator massa aksi M Rivai dalam orasi mengatakan aksi ini menolak kenaikan harga BBM dan sembako yang menjadi tuntutan massa, dan menuntut kepala daerah provinsi dan kota didatangkan untuk melakukan pertemuan.

Dalam aksi itu, aparat kepolisian yang diterjunkan mengamankan massa sebanyak 550 personel di sejumlah titik objek vital di Kota Ternate.

Selain penempatan personel pengamanan, Polres Ternate juga memasang kawat berduri di pintu masuk kantor untuk mengantisipasi potensi terjadi konflik antara petugas dan peserta aksi.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya