Menantu Pakde Karwo Mundur dari Demokrat usai Merasa Dizalimi di Musda Jatim

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Persaingan kursi Ketua DPD Demokrat Jatim memanas. Setelah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendapuk Emil Dardak sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim. 

ADVERTISEMENTS
ad39

Pesaingnya Bayu Airlangga memilih untuk mengundurkan diri dari partai berlambang mercy tersebut.

ADVERTISEMENTS

Keputusan itu diambil, setelah Bayu merasa dizalimi terkait hasil Musda DPD Partai Demokrat Jatim.

ADVERTISEMENTS

“Saya memutuskan mundur dari Partai Demokrat per hari Kamis, 21 April 2022,” kata Bayu pada wartawan, Jumat (22/4).

ADVERTISEMENTS

Bayu mengatakan, dirinya mundur karena merasa dizalimi saat Musda Demokrat Jatim. Ia pun membulatkan tekad untuk tidak lagi bercokol di partai biru itu.

ADVERTISEMENTS

“Bagi saya, ketika saya dan tentunya para DPC pendukung saya dizalimi terkait Musda, tidak ada pilihan lain selain mundur dari partai. Kita ingat, saat pembukaan Musda, ketum AHY menjanjikan demokratis. Tapi bisa dinilai publik sendiri, bagaimana hasil Musda Demokrat Jatim,” terangnya.

ADVERTISEMENTS

Sebelum mundur, dia meyakini Partai Demokrat sebagai partai yang demokratis. Namun, saat hasil Musda Demokrat Jatim tidak demokratis, tidak ada pilihan lain bagi Bayu selain mundur.

“Ada tanggung jawab moral, dan etika kepatutan berpolitik. Batas kepatutan itu tidak boleh diterjang seenaknya saja. Sebagai seorang kader yang menjunjung asas demokrasi, ketika demokrasi itu sendiri tidak ada di partai, saya memutuskan mundur dari Demokrat,” ujarnya.

Bayu mengatakan, DPP terkesan tidak memandang kondisi akar rumput di Demokrat Jatim. Apalagi, tidak pernah ada komunikasi langsung dari Ketum AHY kepada akar rumput.

“Kalau memang Ketum menginginkan seorang figur untuk memimpin Demokrat Jatim, sebaiknya sejak awal tidak perlu Musda. Ajak bicara saya dan DPC pendukung saya, daripada harus dikecewakan di akhir, apalagi pengumuman SK itu hanya diumumkan oleh ketua BPOKK dan Sekjen,” terangnya.

Menantu Mantan Gubernur Jatim Soekarwo (Pakde Karwo) ini mengatakan, keputusan mundur ini sebagai bentuk tanggung jawab dirinya kepada 25 DPC.

“Saya beberapa kali setelah pengumuman Musda ditawari sejumlah jabatan pengurus di Demokrat Jatim. Tapi saya menolak itu, sebagai bentuk rasa prihatin saya atas matinya demokrasi di Demokrat dan tanggung jawab ke 25 DPC yang mendukung saya selama ini,” tegasnya.

Sementara itu, bertempat di Surabaya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi melantik Emil Elistianto Dardak menjadi Ketua DPD Demokrat Jawa Timur (Jatim). Pelantikan ditandai dengan pembacaan surat keputusan, hingga penyerahan bendera pataka oleh AHY kepada Emil.

“Saudara Emil Elitianto Dardak, saya serahkan bendera pataka partai Demokrat Jawa Timur sebagai simbol kebesaran dan marwah partai untuk dikibarkan dan membesarkan partai Demokrat diseluruh tingkatan daerah di Jawa Timur,” ucap AHY sambil menyerahkan bendera pataka pada Emil.

Diketahui sebelumnya, dalam Musda Demokrat Jatim yang digelar 20 Januari lalu, Bayu Airlangga mendapat dukungan 25 DPC. Sementara, Emil Elestianto Dardak meraih 13 dukungan DPC. Namun, DPP justru memutuskan Emil Dardak sebagai Ketua Demokrat Jatim.

Exit mobile version