EROPAINTERNASIONALNASIONAL

Ukraina Kalah Telak, Jenderal Muslim Chechnya: Mariupol Milik Kami!

image_pdfimage_print

Kepala Republik Chechnya, Letnan Jenderal Ramzan Kadyrov, mengonfirmasi kemenangan pasukannya dan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) di Mariupol, Ukraina. Kadyrov memastikan, pabrik baja Azovstral dan seluruh pusat administrasi Mariupol telah direbut.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Orang nomor satu Republik Chechnya sekaligu tokoh muslim Rusia itu memberikan pernyataan tersebut sesaat setelah laporan Menteri Pertahanan Rusia, Jenderal Sergei Shoigu, kepada Presiden Vladimir Putin, Kamis 21 April 2022.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Setelah mendengar laporan dari Shogu, Putin langsung memerintahkan pembatalan serangan ke pabrik baja Azovstal. Di pabrik itu lah sisa-sisa pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) dan anggota milisi nasionalis Resimen Azov bersembunyi.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Lewat saluran Telegram, Kadyrov yang juga merupakan tokoh sekutu Rusia menyatan bahwa Mariupol dan daerah sekitarnya berada di bawah kendali pasukan Chechnya dan Rusia.

Berita Lainnya:
MK Kabulkan Gugatan UU Ciptaker, Menko Perekonomian Kumpulkan Anak Buah
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Mariupol adalah milik kami! Kota ini telah direbut secara definitif dan secara penuh,” ucap Kadyrov dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Gedung administrasi penting yang strategis dari pabrik Azovstal telah dikuasai. Semua wilayah yang berdekatan telah dibersihkan. (Sisa pasukan nasionalis Ukraina) telah diblokir di bawah lapisan tebal beton dan baja di dalam pabrik,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Lebih lanjut Kadyrov mengungkap, kemenangan yang diraih pasukan Rusia dan Chechnya sejak awal sudah bisa dipastikan. Meskipun, pasukan Rusia dan Chechnya harus menghadapi situasi pertempuran jarak dekat.

Berita Lainnya:
Cabup Indramayu Nina Agustina Ngamuk: Saya Anak Da'i Bachtiar, Lucky Hakim: Saya Bukan Anak Jenderal

Pasukan nasionalis Rusia dari Resimen Azov disebut Kadyrov kerap menggunakan warga sipil sebagai sandera, dan menyerang personel militer Rusia dari dalam bangunan tempat tinggal.

Dengan kenyataan itu, pasukan militer Rusia dan Chechnya dipaksa memutar strategi dengan cepat dalam waktu yang sempit.

“Karena itu, misi eliminasi menjadi dua kali lebih sulit. Kerugian sipil tidak bisa dibiarkan, tetapi ancaman harus dihilangkan. Langkah respons telah disusun kemudian diimplementasikan dalam rentang waktu terpendek,” ujar Kadyrov.

Pernyataan Kadyrov ini juga menepis tuduhan Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya menganggap kemenangan Rusia di Mariupol, adalah hoax.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya