Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan larangan ekspor minyak goreng dan Crude Palm Oil (CPO) mulai 28 April mendatang bakal mengancam eksistensi kekuasaan Jokowi. Menurutnya, kebijakan ini akan memancing oligarki sawit untuk mengkudeta Presiden Jokowi.
Menurut Rocky, masalah soal kelangkaan minyak goreng hanyalah persoalan teknis. Yakni mengatur ketersediaan dan pengawasan di pasar.
“Jadi, bukan kebijakan dibuat secara drastis. Padahal ini kan soal teknis bagaimana mengatasi minyak goreng. Ini yang membuat masyarakat jadi was-was. Ini sinyal-sinyal istana sudah lumpuh. Jokowi nggak lagi diasuh Ibu Megawati,” kata Rocky, dikutip dari channel Rocky Gerung Official, Senin (25/4).
Rocky melihat Jokowi seolah-olah ingin menunjukkan dirinya hebat dengan cara menghentikan ekspor minyak sawit. Alih-alih menaikkan citra, kata Rocky, keputusannya tersebut justru bisa membuat kekuasaannya dikudeta para oligarki kelapa sawit.
“Bisa-bisa Presiden Jokowi dikudeta oleh oligarki kelapa sawit,” ujar Rocky.
Rocky menambahkan keputusan larangan ekspor minyak goreng dan CPO itu dapat mengganggu ekonomi.
“Kesannya Jokowi mau menyatakan saya hebat. Karena itu saya hentikan. Padahal, kebijakan tersebut dipastikan mengganggu kestabilan ekonomi,” tukas Rocky.
Rocky memprediksi oligarki dan kartel global kelapa sawit sedang memutuskan akan mengkudeta Jokowi.
Namun, Rocky melanjutkan kalau kudeta yang dimaksud adalah kudeta kebijakan dengan melakukan perlawanan ‘mbalelo’ atas keputusan Jokowi tersebut.(*)