BANDA ACEH -Polandia mengancam Austria, Jerman, dan Hungaria untuk berhenti memakai rubel dalam transaksi gas Eropa-Rusia.
Menteri Iklim Polandia Anna Moskwa mengatakan Uni Eropa harus menghukum negara-negara yang menggunakan rubel untuk membayar gas Rusia.
Polandia, salah satu pendukung kuat sanksi Uni Eropa terhadap Moskow, mengatakan blok itu harus melarang pembelian gas Rusia secara totalitas.
“Yang hilang dari kami (Uni Eropa) adalah sanksi penuh terhadap gas Rusia, terutama menjatuhkan sanksi 100 persen terhadap Gazprom (raksasa gas Rusia). Kami mengharapkan sanksi ini dapat terwujudkan,” ujar Anna kepada media swasta negara Polsat News, Rabu malam (27/4).
Ia menambahkan bahwa negara yang masih ragu-ragu dalam menerapkan itu adalah Austria, Jerman dan Hungaria.
“Kami berharap ada konsekuensi bagi negara-negara ini (yang membayar dalam rubel). Konsekuensi itu akan membuat mereka berhenti membayar dalam rubel,” tambah Anna.
Dia tidak merinci konsekuensi seperti apa yang ingin dilihat Polandia.
Kabar ini datang setelah Rusia menangguhkan ekspor gasnya via Gazprom ke Polandia pada Rabu.
Selain itu juga ada keputusan Perusahaan Listrik Jerman Uniper pada Kamis, bahwa mereka akan mentransfer pembayaran untuk gas Rusia ke bank Rusia dan tidak lagi ke bank yang berbasis di Eropa.
Sistem pembayaran gas baru Rusia, melibatkan pembukaan rekening di Gazprombank di mana pembayaran dalam euro atau dolar akan dikonversi ke rubel.
Kini Eropa tampak terpecah-belah, terutama tentang bagaimana mereka dapat terus membayar gas Rusia tanpa melanggar sanksi Eropa yang dijatuhkan atas invasinya ke Ukraina.
Hal ini disebabkan banyak negara di Eropa yang masih sangat bergantung pada impor energi Rusia