BANDA ACEH -Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD memuji kinerja Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dalam memberantas kasus korupsi.
Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam acara Indikator Politik Indonesia secara virtual, Kamis (28/4).
“KPK juga, saya kira begini, KPK itu, KPK itu kalau dilihat secara kuantitatif, pekerjaan Pak Firli dan kawan-kawan itu tidak lebih jelek dari KPK sebelumnya,” ucap Mahfud.
Dia menambahkan, jumlah operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK dulu sangat dipersoalkan masyarakat. Kata Mahfud MD, saat ini Firli melakukan operasi tangkap tangan tidak mendapat serangan cibiran, justru mendapatkan dukungan.
“Jumlah OTT yang dulu dipersoalkan, sekian lama dulu bisa OTT sekian sekarang ini OTT terus. Pada awal-awal juga sudah tingkat menteri, DPR, Gubernur, Bupati semuanya diambil,” katanya.
Mantan Ketua MK ini menyebutkan bahwa ada satu unsur di KPK dalam penegakkan hukum yaitu mencegah terjadinya korupsi secara kuantitatif.
“Jadi yang potensial dikorupsi itu dibenahi, didatangi, diberi tahu, ‘wah kamu nyusun kayak begini salah, ini potensi kerugiannya sekian’ itu lebh dari Rp 580 triliun potensi yang (diselamatkan), unsur baru,” imbuhnya.
Namun, dikatakan Mahfud, banyak penilaian bahwa KPK dianggap sebagai produk rekayasa sehingga banyak kalangan masyarakat yang mencibir KPK.
“Padahal kalau mau ukuran kuantitatif itu tidak jelek, saya malah meyakini lebih bagus dari periode sebelumnya, kuantitatif ya. Terhadap jumlah tindakan, orang yang dihukum, yang tsk (tersangka), kemudian yang diselamatkan dan uang yang disetor kepada negara,” ucapnya.
Dalam pandangan Mahfud MD, kinerja KPK yang tidak jelek itu mampu mendongkrak persepsi publik secara umum tentang lembaga penegak hukum, termasuk KPK.
“Yang cibiran-cibiran itu menurut saya sama, hanya datang dari kelompok-kelompok tertentu yang memang selalu nyinyir di dalam berbagai hal, apapun salah,” tutupnya.