BANDA ACEH -Sri Lanka akhirnya membentuk pemerintahan sementara. Dalam pembentukan kabinet itu nantinya tanpa melibatkan partisipasi Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa.
Hal itu direspons oleh Ekonom senior Rizal Ramli di laman Twitter pribadinya, Jumat (29/4).
Menurut pria yang karib disapa RR ini, krisis yang terjadi di Sri Lanka itu disebabkan oleh banyaknya proyek infrastruktur. Selain itu, kata RR krisis terjadi karena perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Setelah pemerintah lebih memprioritaskan proyek infrastruktur dan KKN, akhirnya masyarakat bereaksi dengan gelombang demonstrasi.
“Krisis utang dan ekonomi karena proyek-proyek infrastruktur mercusuar dan KKN, dan demonstrasi rakyat memaksa Srilangka bentuk pemerintahan sementara,” demikian kata RR.
Gejolak di Sri Lanka dipicu oleh kekurangan makanan, bahan bakar, listrik dan ibat-obatan.
Selain itu, Sri Lanka memiliki kewajiban membayar utang yang sangat fantastis, hingga tembus 7 miliar dolar AS di tahun 2022 dan 25 miliar dolar AS di tahun 2026. Sementara di sisi lain, devisa negaranya kurang dari 1 miliar dolar AS.