NASIONAL
NASIONAL

Bikin Murka Umat Muslim, Politikus Anti Islam Denmark Rasmus Paludan Bakar Alquran di Depan Masjid Swedia

BANDA ACEH – Politikus anti Islam Denmark, Rasmus Paludan kembali bikin umat Muslim murka. Kali ini, pemimpin partai sayap kanan Denmark itu membakar kitab suci Alquran di depan Masjid Rasslat, Kota Jonkoping, Swedia. Aksi tersebut terjadi pada Sabtu (30/3/2022) lalu.

Mengutip Hops.id – jaringan Suara.com, aksi pembakaran Alquran ini juga diunggahnya melalui media sosial pribadinya.

Sementara itu, otoritas kepolisian Swedia menyebut sudah melakukan pelarangan kepada Rasmus Paludan agar tak melaksanakan agenda kriminalnya tersebut.

Hanya saja, Rasmus Paludan masih berisi keras menggelar aksi pembakaran Alquran itu. Bahkan, sebelum itu kepolisian Swedia juga melarang dan tak memberi izin kepada Rasmus Paludan untuk melakukan aksi demonstrasi yang direncanakannya akan digelar pada hari Minggu, 1 Mei 2022 waktu setempat dan berujung dengan tindakan pembakaran Alquran itu.

Sementara itu, sekelompok orang Islam yang tergabung dalam perkumpulan Muslim di Malmo menggelar aksi protes setelah mengetahui tindakan pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan.

Tak hanya itu bahkan beberapa orang politikus Swedia yang berdarah Turki, Mikail Yuksel yang juga pendiri Partai Nyans (Warna Berbeda) memprotes perilaku tercela Rasmus.

Dikabarkan pada Minggu lalu telah digelar aksi demonstrasi oleh sedikitnya 500 orang. Mereka turun ke jalan memprotesnya aksi pembakaran Al Quran Rasmus Paludan.

Dengan menggelar spanduk, para pengunjuk rasa menggelar aksinya di depan parlemen Stockholm.

Spanduk itu mereka bubuhi beberapa tulisan dengan nada protes terutama terhadap aksi penghinaan agama Islam atau Muslim, salah satunya dengan pembakaran Alquran. ‘Hentikan Pembakaran Alquran’ dan ‘Berhenti Menghina Muslim’.

Untuk diketahui, pada tanggal 14 April 2022 lalu, Rasmus Paludan telah melakukan aksi pembakaran Alquran di kota Linkoping dan kota lain di Swedia. Setelah aksi pembakaran Alquran itu, banyak orang protes dengan menggelar aksi demonstrasi hingga menyebabkan beberapa kerusuhan di beberapa kota di Swedia.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya