May Day Rusuh, Pengunjuk Rasa di Paris Minta Macron yang Baru Menang Pilpres Mundur

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH -May Day atau Hari Buruh yang diperingati setiap tanggal 1 Mei berakhir rusuh di Paris, Prancis. Polisi menembakkan gas air mata ketika bentrokan pecah pada Minggu (1/5).

Ribuan pengunjuk rasa mengikuti aksi pawai Hari Buruh di seluruh Prancis. Mereka kompak menyerukan kenaikan gaji dan menolak kebijakan baru pemerintahan Presiden Emmanuel Macron yang menaikkan usia pensiun.

Aksi di sebagian besar wilayah berlangsung damai. Tetapi bentrokan terjadi di Paris, dengan polisi menangkap 45 orang pemicu keributan.

Berbicara selama konferensi pers, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin menatakan bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi pecah di dekat La Republique Square dan La Nation Square. Delapan petugas polisi terluka selama insiden tersebut.

The National melaporkan, kelompok anarkis “Black Bloc” merangsek masuk restoran cepat saji McDonald’s di Place Leon Blum dan menghancurkan beberapa toko di sekitar.

Darmanin mengatakan, terdapat sekitar 250 aksi unjuk rasa di Paris dan kota-kota lain, termasuk Lille, Nantes, Toulouse, dan Marseille.

Secara keseluruhan, lebih dari 20 ribu orang ikut serta dalam aksi tersebut. Mereka juga mendorong agar Macron yang baru memenangkan jabatan keduanya untuk segera mundur.

Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan “Pensiun Sebelum Arthritis,” “Pensiun di 60, Harga Beku”, dan “Macron, Keluar”. 

Exit mobile version