INTERNASIONALPALESTINA

Sambut Idul Fitri, Presiden Palestina: Kemerdekaan Segera Datang!

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Idul Fitri pada Senin (2/5) dengan suasana yang berbeda di tengah konflik dengan Israel. Presiden Mahmoud Abbas mengucapkan selamat Lebaran kepada rakyat Palestina dan berharap kemerdekaan segera datang untuk masyarakat Palestina.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Mufti Yerusalem dan Tanah Suci, Sheikh Mohammad Hussein mengumumkan bahwa Minggu (1/5) adalah hari terakhir bulan suci Ramadan di Palestina. Maka Senin (2/5) adalah hari pertama dari tiga hari libur Idul Fitri.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Kepada rakyat kami untuk meraih kembali kesempatan ini sementara untuk mendapatkan kebebasan, kemerdekaan dan pembentukan negara merdeka,” kata Presiden Palestina Mahmoud Abbas seperti dilansir dari Wafa Agency, Senin (2/5).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Semua Serba Mahal dan Sulit

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Laporan The New Arab, Palestina libur 3 hari selama Idul Fitri. Namun, bagi penduduk Gaza, kondisi ekonomi yang memburuk, pengangguran dan stagnasi upah membuat perayaan hari raya ini menjadi berbeda.

Berita Lainnya:
Peneliti Asing Sebut Latihan Gabungan dengan Rusia Tanda Perubahan Kebijakan LN RI
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Di masa lalu, warga Gaza akan berduyun-duyun ke pasar untuk membeli pakaian, dekorasi, dan hadiah khusus untuk keluarga mereka. Secara khusus, jalan Fahmi Beek dulunya menjadi favorit karena menghubungkan tiga pasar terbesar di daerah kantong yang terkepung: Al-Zawiya, Omar Al-Mukhtar dan Al Shuja’iya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Tahun ini, jalanan dan pasar sangat sepi. Salem al-Sawalha, seorang pemuda yang berasal dari Kota Gaza pergi bersama ketiga temannya untuk membeli pakaian Idul Fitri, hadiah tradisional di seluruh dunia Muslim, dari jalan Omar Al-Mukhtar. Setelah tiga jam berjalan, Salem dan teman-temannya kembali dengan tangan hampa.

“Harganya sekarang sangat mahal. Saya tidak mampu membeli apa pun dengan biaya seperti itu,” kata pria berusia 25 tahun itu kepada The New Arab.

“Harga satu kemeja sekarang mencapai USD 30, di tahun-tahun sebelumnya kemeja yang sama ini tidak akan dijual lagi, tidak lebih dari USD 15,” katanya.

Berita Lainnya:
Rudal Hizbullah Hantam Tel Aviv, 6 Warga Israel Terluka setelah Panik Melarikan Diri

Tahun ini, pilihan Salem sekarang adalah memperbaiki pakaian lamanya atau membeli pakaian bekas dengan harga yang lebih murah. “Saat ini kehidupan sangat sulit bagi semua orang di Gaza, baik bagi penjual maupun konsumen. Tidak ada yang diuntungkan dari situasi ini”, kata Salem.

Kifah Hana, ibu lima anak, enggan pergi ke pasar. Ia malah memilih membeli di pedagang kaki lima yang biasanya lebih murah. Ini sepertinya satu-satunya pilihan untuk memastikan mereka merayakan Idul Fitri seperti biasanya.

Israel telah melakukan pengepungan ketat di Jalur Gaza sejak pertengahan 2007 setelah gerakan Islam Hamas menguasai daerah kantong itu setelah putaran pertempuran dengan pasukan yang setia kepada Otoritas Palestina. Sejak itu, semua upaya dan mediasi regional dan internasional untuk mencapai rekonsiliasi tersendat.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya