Di Kamar Mbah Moen, Prabowo Subianto Tak Kuasa Menahan Air Mata

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH -Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto datang berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Anwar Rembang, Jawa Tengah pada Kamis, 5 Mei kemarin. 

Dia sempat mengunjungi kamar yang pernah ditempati Kiai Haji Maimoen Zubair alias Mbah Moen dan salat hingga mengenang kedekatannya dengan ulama tersebut hingga menangis.

Prabowo datang ke sini dalam rangka silaturahmi Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah. Tiba di ponpes, Menteri Pertahanan itu disambut anak Mbah Moen, Kiai Haji Muhammad Najih Maimoen atau Gus Najih dan keluarga lainnya.

Selanjutnya, Prabowo melaksanakan ibadah salat dan berdoa dipimpin oleh Gus Najih. Eks Danjen Kopassus itu mengungkap sejumlah pesan yang pernah disampaikan Mbah Moen pada dirinya, yaitu tentang komitmen memperjuangkan rakyat kecil.

“Pesan beliau selalu tertanam di benak saya, ‘Mas Prabowo harus selalu bela rakyat, Mas Prabowo harus selalu bela rakyat kecil’,” kata Prabowo menirukan pernyataan Mbah Moen seperti yang dikutip Jumat, 6 Mei.

Tak hanya itu, Prabowo mengenang momen kebersamaannya dengan Mbah Moen. Dia tampak terharu mengingat kenangannya bersama almarhum hingga tak mampu menahan tetesan air matanya.

Prabowo mengatakan bahwa bagi dirinya adalah sebuah keistimewaan dapat menjalankan salat dan berdoa di ruangan kamar Mbah Moen yang meninggal pada 9 Agustus 2019.

Ulama tersebut dinyatakan meninggal dunia pada saat melaksanakan ibadah haji dan dimakamkan di pemakaman Al-Ma’la, Mekah.

Sementara itu, putra Mbah Moen, Gus Najih mengatakan Prabowo memang sudah menganggap Mbah Moen seperti ayahnya sendiri.

“Pak Prabowo sudah menganggap almarhum Mbah Moen seperti ayahnya sendiri,” ungkapnya.

Dalam kunjungan itu, selain Gus Najih, Prabowo juga diterima oleh keluarga besar Maimoen, di antaranya istri Mbah Moen, Nyai Hj. Heny Maryam Syafa’ati dan tiga putra dari Mbah Moen, yaitu KH. Abdullah Ubab Maimoen Zubair, KH. Ahmad Wafi Maimoen dan istrinya Nyai Hj. Hayyinatul Muna, dan KH. Idror Maimoen Zubair dan istrinya Nyai Salma Nabila Idror Maimoen.

Exit mobile version