EROPAINTERNASIONALNASIONAL

Siap-siap Hidup Prihatin, Inflasi Bakal Gila-gilaan dalam 5 Tahun

image_pdfimage_print

Inflasi diperkirakan melonjak hingga 0,85% month on month (MoM) di bulan April. Bila ramalan tersebut menjadi kenyataan maka inflasi bulan lalu akan menjadi yang tertinggi sejak Januari 2017 (0,97%) atau lebih dari lima tahun terakhir.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Dilansir dari CNBCIndonesia, Konsensus pasar yang dihimpun dari 13 institusi juga menunjukkan adanya lonjakan inflasi secara tahunan (year on year/YoY). Pada April 2022, inflasi secara tahunan diperkirakan menembus 3,4%. Level tersebut adalah yang tertinggi sejak April 2018 atau dalam empat tahun terakhir di mana pada saat itu tercatat 3,41%.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi April pada Senin (9/5/2022). Pada Maret lalu, inflasi tercatat 0,66% sementara secara tahunan inflasi mencapai 2,64%.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Tingginya perkiraan inflasi dari konsensus pasar sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia (BI). Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) pada minggu III, BI memperkirakan inflasi April bakal menyentuh 0,74% (MoM) dan 3,26% (YoY).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Sejumlah ekonom mengatakan inflasi melonjak di April karena didorong faktor musiman bulan Ramadhan, kenaikan harga BBM, kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta melesatnya harga komoditas pangan akibat perang Rusia-Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sebagai catatan, awal bulan Ramadhan dimulai pada 3 April 2022. Per 1 April 2022, pemerintah juga menaikkan harga Pertamax serta PPN sebesar 1% menjadi 11%. Harga Pertamax pada 1 April lalu yakni menjadi Rp 12.500 – Rp 13.000 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 – Rp 9.400 per liter.

Berita Lainnya:
Lagi-Lagi Guru Supriyani Diduga Diperas Penegak Hukum di Sultra, Dulu Polisi, Sekarang Jaksa
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Lonjakan inflasi utamanya dipicu oleh faktor musiman bulan Ramadhan. Inflasi makanan, transportasi, restoran dan rekreasi mengalami kenaikan,” tutur ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman dalam Macro Brief.

Faisal memperkirakan kenaikan inflasi juga dipicu peningkatan permintaan akibat pelonggaran mobilitas.

“Tekanan inflasi pada tahun ini juga rentan karena kenaikan permintaan seiring pemulihan ekonomi. Inflasi juga terjadi karena kenaikan harga yang disebabkan oleh meningkatnya harga bahan baku dan komoditas energi,” imbuh Faisal.

Secara tradisi, inflasi pada periode bulan Ramadhan memang tercatat tinggi karena meningkatnya permintaan barang dan jasa. Berdasarkan data BPS, inflasi pada bulan Ramadhan pada lima tahun terakhir menyentuh 0,34%. Namun, inflasi Ramadhan tahun ini akan sangat tinggi karena disebabkan faktor lain seperti perang Rusia-Ukraina hingga kenaikan harga BBM.

Merujuk hasil polling yang memproyeksikan inflasi sebesar 0,85% pada April, maka inflasi Ramadhan pada tahun ini bisa mendekati inflasi Ramadhan pada tahun 2014 yang berada di kisaran 0,9%.

Di bulan April, sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan tajam mulai dari daging sapi, minyak goreng, cabai merah, dan gula pasir. Harga komoditas bahan pangan melonjak karena meningkatnya permintaan selama Ramadhan.

Berita Lainnya:
Sosok Ivan Sugianto yang Suruh Siswa Sujud dan Menggonggong, Ternyata Punya Bisnis Hiburan Malam

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), harga minyak goreng kemasan bermerk 1 pada bulan April naik 5,3% dari Rp 25.700 per kg menjadi Rp 27.050 per kg.

Harga minyak goreng sudah merangkak naik sejak Desember 2021 karena melonjaknya harga crude palm oil (CPO) di pasar internasional serta kelangkaan pasokan. Pasokan minyak goreng yang langka membuat pemerintah melepas harga minyak goreng sesuai mekanisme pasar sejak pertengahan Maret 2022. Keputusan tersebut membuat pasokan minyak goreng kembali melimah tetapi dengan harga di atas Rp 20.000 per liter.

“Walaupan pada Maret 2022, rata-rata harga minyak goreng mengalami penurunan, namun pada awal April 2022 harga minyak goreng Kembali melejit

naik bahkan menjadi lebih tinggi dari kondisi rata-rata pada Januari 2022,” tutur kepala BPS Margo Yuwono, pada pertengahan April lalu.

Berdasarkan pantauan BPS, sejumlah komoditas pangan juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan karena naiknya permintaan dan dampak perang Rusia-Ukraina.

Selain minyak goreng, komoditas lain adalah roti tawar, mie kering instan, daging ayam ras, mie kering, mie basah, daging sapi, dan havermout. Sebagai catatan, Ukraina merupakan salah satu pemasok utama gandum untuk Indonesia sehingga perang membuat pasokan terganggu.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya