Pada Minggu, 1 Mei 2022, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sempat menyampaikan ucapan selamat kepada umat muslim yang merayakan Idul Fitri, melalui akun Twitter-nya.
Selain memberikan ucapan selamat, Menag Yaqut juga turut menyampaikan permohonan maaf sebagai salah satu jalan untuk kembali ke fitrah.
Tak disangka, cuitannya itu justru membuat Menag Yaqut menerima cibiran dari beberapa warganet. Sebab, dia membawa serta atau menyinggung 7 juta anggota GP Ansor.
“Sebagai manusia biasa, apalagi pimpinan organisasi dengan 7 juta anggota, tentu saya memiliki bejibun kesalahan. Ijinkan saya memohon maaf dan memberikan ucapan Selamat Merayakan Idul Fitri 1443 H,” kata Menag Yaqut Cholil Qoumas seperti dikutip Hops.ID, Sabtu 7 Mei 2022.
“Taqabbalallahu minna wa minkum. Siyamana wa Siyamakum. Minal aidin wal faizin,” sambungnya.
Perkataan Menag Yaqut yang mengklaim bahwa dirinya adalah pimpinan dari 7 juta anggota salah satu ormas di Indoneisa, membuat warganet geram.
Pasalanya sebagai seorang Menteri Agama, Menag Yaqut dinilai tak seharusnya membawa-bawa masalah hierarki saat miminta maaf apalagi sampai terkesan menyombongkan jumlah anggota ormas yang dia pimpin.
“Ucapan selamat IdulFitri PALING NORAK seorang pejabat sekelas MENTERI,” ucap pemilik akun @Pramudya****
“Maksudnya apa ?? Bawa bawa 7 juta anggota ???????????? norak amat sih Mas,” sahut @Gibra****
“Menteri agama kok kayak minta pengakuan gini sih,” timpal @AsepWit****
“Utk meminta maaf sj kagak Pede. Harus ditambah dulu dg kata2 “sbg pimpinan organisasi dg 7 jt anggota”. Padahal Menteri !,” tambah @Galileo****
Sebagian warganet juga menilai bahwa Menag Yaqut Cholil Qoumas belum siap menjadi Menteri Agama Indonesia yang bisa mengayomi semua umat.
“Nih org sbgai Mentri atau ketua Ormas sih. Klu lu Mentri ucapannya kpd slrh rkyt Indonesia. ngak usah lu bawa” ormas lu yg katanya 7 juta atau 11rb T,” ucap @sampo****
“Jika diamati dari unggahan tersebut dari atribut dan bajunya beliau mengatasnamakan pribadinya sebagai ketua GP Ansyor bukan pribadi sebagai Menteri Agama RI,” kata pemilik akun @rin***.*
“Kalau udha sadar punya bejibun kesalahan sebagai pimpinan organisasi (baik ormas maupun organisasi pemerintahan), ya mbok mundur to? kesalahan kok sampe bejibun. apa ngga pernah belajar?” timpal @A022. ***
