APLIKASITEKNOLOGI

Cabut Blokir Twitter Donald Trump, Elon Musk Banjir Kritikan Dianggap Hanya Pentingkan Uang

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Sejumlah tokoh AS mengkritik keras laporan yang menyebutkan bahwa miliarder pemilik Tesla Elon Musk akan mengaktifkan kembali akun Twitter mantan Presiden Donald Trump.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Komentator dan penulis olahraga dan politik Amerika Dean Obeidallah membuat beberapa tweet tentang laporan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Elon Musk Mengatakan dia Akan Membalikkan Larangan Twitter dari Donald Trump – dengan kata lain Musk si Afrika Selatan setuju dengan serangan teroris di US Capitol untuk membatalkan pemilihan Amerika. Itulah mengapa Trump dilarang,” cuitnya, seperti dikutip dari Fox, Rabu (11/5).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Obeidallah bahkan menyebut Elon Musk tidak peduli pada Amerika karena dia adalah orang Afrika Selatan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Tentu saja Elon Musk akan mengizinkan Donald Trump kembali ke Twitter meskipun Trump menggunakan Twitter untuk merencanakan serangan teroris 6 Januari. Musk tidak peduli dengan AS. Dia orang Afrika Selatan. Dia kemudian pindah ke Kanada. AS hanyalah tempat yang bisa dia gunakan untuk menghasilkan dollar sampai dia kembali ke rumah,” cuitnya lagi.

Berita Lainnya:
Inikah Sosok Admin Akun Tiktok @partaigerindra?
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Tokoh sayap kiri Keith Olbermann ikut mengkritik keras rencana Musk, mengatakannya sebagai keputusan yang buruk.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Pada konferensi #FTCar @elonmusk mengatakan larangan Twitter terhadap Trump adalah ‘keputusan yang buruk secara moral dan sangat bodoh’ yang akan dia batalkan,” cuitnya.

Editor urusan hukum Condé-Nast, Luke Zaleski ikut menyayangkan komentar Musk.

“Yang penting adalah orang terkaya di dunia secara sepihak memutuskan untuk menempatkan orang paling berbahaya di dunia,” katanya ddi Twitter.

Selama wawancara dengan The Financial Times di konferensi “Future of the Car” pada Selasa (10/5), Musk mengklaim Twitter telah melakukan kesalahan karena melarang Trump dan bahwa begitu kepemilikannya atas perusahaan selesai, dia akan membatalkan larangan tersebut.

Berita Lainnya:
Merebak Isu Teori Konspirasi Starlink Milik Elon Musk Ikut Mengatur Pemilu AS

“Larangan permanen harus sangat jarang dan benar-benar disediakan untuk akun yang bot, atau scam, akun spam. Saya pikir itu tidak benar untuk melarang Donald Trump.”

“Saya akan membatalkan larangan permanen. Saya belum memiliki Twitter. Jadi ini bukan hal yang pasti akan terjadi, karena bagaimana jika saya tidak memiliki Twitter?” kata pemilik Tesla.

Sementara itu Trump sebelumnya bersikeras bahwa dia tidak akan kembali ke Twitter bahkan jika akunnya, yang memiliki sekitar 89 juta pengikut, dipulihkan, mengklaim bahwa dia akan tetap menggunakan platform Truth Social miliknya sendiri.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya