BANDA ACEH – Perang Rusia Ukraina sudah memasuki hari ke-76, namun tampaknya serangan militer terbaru Rusia ke Ukraina dikabarkan dapat meningkatkan potensi terjadinya perang nuklir. Meskipun Amerika Serikat (AS) dan Inggris sangat mengecam tindakan Rusia atas serangan nuklir tersebut.
Menurut Kepala Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) yakni Dmitry Rogozin ia menyebut kalau serangan nuklir negaranya diklaim dapat melenyapkan NATO dalam waktu 30 menit.
“Dalam perang nuklir, negara-negara NATO akan dihancurkan oleh kami dalam waktu setengah jam,” kata Dmitry dikutip dari Mirror pada Rabu, 12 Mei 2022.
Kendati demikian, ia mengaku bahwa Rusia harus benar-benar memikirkan dengan matang sebelum melakukan tindakan tersebut mengingat serangan nuklir akan berdampak buruk bagi dunia.
“Tapi kita tidak boleh membiarkannya, karena konsekuensi dari pertukaran serangan nuklir akan mempengaruhi keadaan Bumi kita,” ucapnya lebih lanjut.
Rogozin mengklaim Presiden Rusia Vladimir Putin mempunyai tujuan ingin mengalahkan Barat dan menghapus Ukraina dari peta.
Menurutnya, keberadaan Ukraina adalah ancaman bagi Rusia suatu saat nanti sehingga perlu dilakukan adanya operasi militer.
“Keberadaan Ukraina yang terpisah dari Rusia pasti akan mengubahnya menjadi anti-Rusia dan batu loncatan Barat untuk melakukan agresi terhadap kami. Itulah mengapa kami sebut Operasi Militer Khusus,” ujarnya.
Ia juga mengklaim NATO telah mengobarkan bendera perang meskipun tidak adanya deklarasi secara langsung.
“NATO mengobarkan perang melawan kami. Mereka tidak mengumumkannya, tetapi itu tidak mengubah apa pun. Sekarang jelas bagi semua orang,” ujarnya.
Kini, Presiden Rusia Putin telah memerintahkan pasukannya untuk mempersiapkan kekuatan nuklir Rusia meskipun belum ada kepastian kapan akan digunakannya.
Sementara itu, menurut profesor hubungan Internasional di Fakultas Hukum dan Politik Universitas Cardiff bernama Campbell Craig, kekuatan nuklir Rusia bisa menyebabkan beberapa bagian bumi hancur tanpa bekas.
“Jika perang nuklir pecah antara NATO dan Rusia dan meningkat menjadi Perang Dunia, sebagian besar kota di Rusia, Eropa, dan AS d akan menjadi sasaran dan dihancurkan,” kata Craig.
“Inggris sudah pasti tidak akan ada lagi,” ujarnya menegaskan.