Menurut polisi, rumah dari sedikitnya dua wali kota juga dibakar oleh massa.
Ratusan pendukung pemerintah berkumpul di luar kediaman resmi Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa sebelum kemudian berjalan menuju ke lokasi di mana pendukung anti pemerintah berkumpul di luar kantor presiden.
Menurut keterangan yang diperoleh Reuters dari saksi mata, polisi sudah ditempatkan di jalan utama di dekat kantor presiden namun tidak melakukan tindakan apa pun guna mencegah pendukung pro pemerintah.
Para pendukung pemerintah ini di antaranya ada yang membawa potongan besi kemudian menyerang kelompok anti pemerintah yang berkumpul di tenda-tenda bertuliskan “Gota, Go Gama” yang sudah berdiri sejak bulan lalu dan menjadi pusat bagi berkumpulnya protes nasional.
Polisi menggunakan gas air mata dan semprotan air untuk membubarkan bentrokan.
Sedikitnya sembilan orang dibawa ke rumah sakit nasional Colombo untuk menjalani perawatan termasuk karena luka-luka, atau menghirup gas air mata, kata petugas rumah sakit yang menolak namanya disebutkan.
Media lokal melaporkan sekitar 150 orang mengalami luka-luka di sepanjang hari tersebut.
‘Dengan tegas mengecam kekerasan yang terjadi oleh mereka yang melakukan dan berpartisipasi, tanpa melihat aliran politik mereka,” kata Presiden Rajapaksa di Twitter.
“Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah yang sekarang ini ada.”
Menjelang malam di Colombo, ribuan orang masih melanjutkan unjuk rasa di Gota Go Gama tidak mengindahkan jam malam yang diberlakukan.
“Gota (baya) pulanglah ke rumahmu,” teriak para pengunjuk rasa.