Jumat, 15/11/2024 - 05:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi: Pandemi COVID- 19 Memberikan Pelajaran Sangat Berharga

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Presiden Joko Widodo mengungkap bahwa pandemi COVID-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir memberikan sejumlah pembelajaran yang berharga. Salah satunya terkait dengan ketahanan kesehatan dan kesiapsiagaan dunia terhadap pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Diungkap presiden Jokowi, untuk membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat, paling tidak diperlukan tiga hal. Salah satunya terkait dengan pemberdayaan, collective capacity harus diupayakan dan kerjasama antar negara menjadi kuncinya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Kerjasama riset, kerjasama transfer teknologi dan akses ke bahan mentah harus diperkuat. tidak boleh ada monopoli rantai pasok industri kesehatan, diversifikasi pusat produksi obat, vaksin, alat diagnostik dan terapeutik harus dilakukan,” kata presiden Jokowi mengutip tayangan YouTube The White House, dalam acara Global COVID-19 Summit yang digelar di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis 12 Mei 2022 waktu setempat.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Lebih lanjut, presiden mengungkap kesiapan Indonesia sebagai hub produksi dan distribusi vaksin COVID-19 di kawasan Asia Tenggara.

Berita Lainnya:
Prabowo Harus Coret Calon Menteri Berkinerja Jeblok di Kabinet Jokowi
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Dengan kapasitasnya, Indonesia siap menjadi hub produksi dan distribusi vaksin,” kata Presiden mengutip dari tayangan YouTube The White House.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Selain itu, untuk membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat, akses kesehatan yang inklusif juga diperlukan. Presiden mengungkap bahwa seluruh masyarakat tanpa terkecuali harus memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan dasar.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Infrastruktur kesehatan dasar harus memadai dan siap menghadapi pandemi, di tingkat global setiap negara besar maupun kecil, kaya maupun miskin harus memiliki akses yang setara terhadap solusi kesehatan,” ujar presiden.

Kemudian akses pembiayaan yang memadai. Presiden mengungkap bahwa tidak semua negara memiliki sumber daya untuk memperbaiki infrastruktur kesehatannya.

“Kita perlu mekanisme pembiayaan kesehatan baru yang melibatkan negara donor dan bank pembiayaan multilateral. Hubungan pembiayaan kesehatan harus dilihat sebagai sebuah investasi dan tanggung jawab bersama mencegah pandemi,” ujar presiden Jokowi.

Berita Lainnya:
Warganet Lebih Setuju Taufik Hidayat Menpora

Presiden Jokowi menyebut ketahanan kesehatan dunia dan kesiapsiagaan dunia terhadap pandemi tidak cukup kuat. Dia mengatakan, kondisi ini disadari setelah dunia dihantam pandemi COVID-19.

“Pandemi COVID- 19 memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita. ketahanan kesehatan dan kesiapsiagaan dunia terhadap pandemi ternyata tidak cukup kuat. Akibatnya harga yang harus kita bayar sangatlah mahal. Jutaan orang yang kehilangan nyawanya dan perekonomian dunia pun mengalami keterpurukan. Oleh karenanya, kita harus bekerja sama mengatasi pandemi serta membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat,” kata presiden.

Lebih lanjut presiden mengungkap bahwa presidensi Indonesia di G20 memberikan perhatian besar terhadap kerjasama kesehatan secara inklusif. Untuk itu diperlukan peran dan keterlibatan semua negara, WHO dan multilateralisme harus terus diperkuat.

“Tidak boleh ada yang tertinggal dalam upaya kita membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat. Recover together, recover stronger,” ujar presiden.  


Reaksi & Komentar

فَمَنْ خَافَ مِن مُّوصٍ جَنَفًا أَوْ إِثْمًا فَأَصْلَحَ بَيْنَهُمْ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ البقرة [182] Listen
But if one fears from the bequeather [some] error or sin and corrects that which is between them, there is no sin upon him. Indeed, Allah is Forgiving and Merciful. Al-Baqarah ( The Cow ) [182] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi