BANDA ACEH -Kehadiran Presiden Joko Widodo ke pabrik produksi roket Space X, Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5) waktu Amerika Serikat terus menjadi perbincangan.
Pasalnya, tampilan pendiri Space X, Elon Musk sama seperti saat menjamu Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan waktu lalu. Yakni hanya mengenakan kaos, dan bukan setelan resmi layaknya sedang menerima tamu pejabat negara.
Peneliti politik Amerika Serikat, Jerry Massie menilai ada perlakuan berbeda yang diberikan Elon Musk atas kunjungan Jokowi tersebut. Elon Musk seolah punya penilaian bahwa Jokowi hadir bukan atas nama negara.
Dia lantas membandingkan bagaimana Elon Musk melakukan panggilan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada tahun 2021 lalu. Di mana keduanya dikabarkan membahas kerja sama dalam teknologi luar angkasa. Sementara kunjungan Jokowi, tidak jelas kerja samaapa yang dibahas.
“Jadi Elon tahu mana urusan negara dan pribadi dan kelompok! Kalau Turki urusan negara,” tegasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/5).
Di satu sisi, Jerry Massie juga mempertanyakan alasan Jokowi gembar-gembor bahwa Elon Musk akan ke Indonesia pada bulan November mendatang. Padahal, apa yang disampaikan baru sebatas “mudah-mudahan”.
“Orang Amerika kalau bilang “mudah-mudahan” itu tanda belum ada kepastian,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Jerry Massie juga yakin Elon Musk tengah bertanya-tanya tentang alasan mendasar mengapa pejabat negara ramai-ramai mencarinya. Padahal orang Amerika memiliki tipikal, mereka akan menanam investasi jika memang tertarik pada suatu hal, bukan dikejar-kejar oleh orang-perorangan.
“Ingat culture atau budaya orang Amerika dengan kita berbeda,” tutupnya.