BANDA ACEH – Pertemuan bisnis antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan bos SpaceX Elon Musk harus berbuah manis. Publik berharap jangan sampai pertemuan tersebut hanya sebatas kopi darat semata tanpa adanya deal bisnis untuk mendongkrak ekonomi nasional.
Karena itulah anggota Komisi XI DPR RI, Kamrussamad melihat pertemuan Presiden Jokowi dengan Elon Musk harus ditindaklanjuti dengan peningkatan Ease of Doing Business (EoDB) di Indonesia atau yang dikenal indeks yang dibuat oleh Bank Dunia untuk melakukan penentuan peringkat kemudahan berbisnis di sebuah negara.
“Strategi diplomasi ekonomi Presiden ke AS, harus disertai dengan peningkatan Ease of Doing Business. Kita perlu naik kelas,” ucap Kamrussamad kepada wartawan, Selasa (17/5).
Menurutnya, saat ini Indonesia masih jauh tertinggal untuk menjadi salah satu negara yang masuk dalam peringkat EoDB. Diharapkan dengan adanya pertemuan tersebut maka Indonesia memiliki peringkat yang lebih tinggi dari sebelumnya.
“Saat ini Ease Doing Business kita masih peringkat 73. Kalah dari Singapura (2), Malaysia (12), dan bahkan Vietnam (70),” imbuh legislator Partai Gerindra ini.
Terlebih, target investasi di Indonesia adalah Rp 1.200 triliun pada tahun ini. Kamrussamad menilai target investasi tersebut hanya bisa tercapai jika EoDB Indonesia meningkat kualitasnya.
“Kunci peningkatan EoDB ini ada empat, setidaknya. Peningkatan pada layanan memulai bisnis (starting business), pengurusan izin (dealing with construction permit), pendaftaran aset (registering property), serta pelaksanaan kontrak (enforcing contracts),” demikian Kamrussamad.