Habib Bahar Mengetes Ilmu Agama Kiai Faisal lalu Menyebut Bodoh dan Omong Kosong

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

  Habib Bahar bin Smith mencecar Kiai Faisal Sobari, salah satu saksi di sidang lanjutan kasus penyebaran kabar hoaks yang digelar PN Bandung Kelas IA pada Selasa (17/5).

ADVERTISEMENTS
ad40

Bahar mengaku ragu dengan kesaksian Faisal yang disebut sebagai ulama sekaligus pimpinan Ponpes Darussyifa, Kabupaten Garut itu.

ADVERTISEMENTS

Dia lantas mengetes kemampuan keagamaan Faisal, mulai dari mazhab, mata pelajaran, hingga kitab yang dipakai dalam mempelajari atau mengajarkan agama.

ADVERTISEMENTS

“Saudara belajar apa saja saat sekolah? Mata pelajarannya apa saja?” tanya Bahar.

“Quran, hadis, shorof, balaghah, dan fiqih,” jawab Faisal.

Bahar lalu mencecar Faisal dengan dalil Al-Qur’an guna membahas perbedaan berkerumun dengan kegiatan Maulid Nabi yang menjadi pokok permasalahannya.

“Ada yang bagian dari sesuatu yakni memiliki hukum dan sebagian daripada sesuatu bisa berarti hukum dari semua,” jelas Bahar.

“Jadi intinya begini maulid dan kerumunan, maulid itu juz’i nya jadi sebagian, keseluruhannya adalah kerumunan,” beber dia.

Bahar menjelaskan dalam hal ini tidak bisa dipisahkan antara kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan kerumunan.

“Karena maulid itu berkumpulnya orang-orang untuk beribadah, memperingati Maulid Nabi (Muhammad SAW),” ujar Bahar.

Hakim Dodong kemudian bertanya kepada Bahar kaitan dalil agama dengan pokok permasalahan ini.

“Kaitannya apa?” tanya hakim.

“Ini kan masalah berita bohong Yang Mulia, saya perlu jelaskan,” jawab Bahar.

Pimpinan pondok pesantren Tajul Alawiyyin  itu kembali bertanya kepada saksi Faisal, apakah mengerti dengan dalil-dalil yang dia sampaikan.

“Antum paham enggak dalil yang saya sampaikan tadi? Paham enggak? Saya tanya kalau dari pandangan agama pernyataan saya tadi betul enggak?” tanya Bahar.

“Betul,” jawab Faisal.

“Hakim kan tanya dalam padangan agama tadi itu, anda mengerti apa enggak? Paham apa enggak? Tau apa enggak? Benar apa enggak?” tanya ulang Bahar.

“Enggak,” jawab lagi Faisal.

“Enggak paham? Ya sudah percuma kiai bodoh begini. Ya sudah selesai ini Yang Mulia,” tegas Bahar.

Bahar pun meminta kepada jaksa agar ke depannya mendatangkan sosok kiai yang dianggapnya mumpuni.

“Pak jaksa, besok-besok kalau mau mendatangkan saksi itu, kiainya yang benar-benar kiai,” ujar Bahar.

Menjelang akhir, hakim bertanya kepada Bahar mengenai keterangan yang disampaikan Faisal. Dari beberapa poin yang disampaikan Faisal, Bahar hanya menerima beberapa bagian saja.

“Poin, polisi datang ke rumahnya itu saya terima. Yang enggak tahu menunjukkan kebodohannya itu juga saya terima. Pokoknya yang saya terima hanya nomor dua, yakni BAP-nya dibuat oleh polisi itu saya terima, kemudian Polda Jabar datang ke rumahnya juga saya terima, sisanya omong kosong saya enggak terima,” tegas Bahar.

Exit mobile version