Jerry Massie: Luhut jadi Tumbal Buruknya Manajerial Jokowi Urus Migor

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Penunjukkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk ikut mengurusi minyak goreng (migor) oleh Presiden Joko Widodo menyiratkan dua hal yang bersifat politis.

ADVERTISEMENTS
ad40

Begitu pandangan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/5).

ADVERTISEMENTS

“Satu hal, Luhut jadi tumbal manajerial Jokowi. Kedua Jokowi adalah presiden paling buruk dari semua presiden di Indonesia,” ujar Jerry.

ADVERTISEMENTS

Menurut Jerry, LBP jauh dari kata sukses untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, sementara Jokowi memberikan banyak jabatan kepada Luhut.

“Sebelumnya 14 jabatan diberikan padanya (Luhut) dan terakhir soal minyak goreng. Saya pikir LBP ini tipikal manusia serakah semua job dia ambil. Padahal ngurus Kementerian Maritim dan Investasi dia enggak becus,” tutur Jerry.

“Saya andaikan LBP ini seperti kepala sekolah yang rangkap mulai dari SD, SMP, SMA sampai rektor, dia kepalanya” sambungnya.

Oleh karena itu, dia melihat penugasan khusus mengurusi minyak goreng memberikan keuntungan kepada Jokowi di satu sisi, karena apabila pemerintah gagal mengatasi masalah kelangkaan dan lonjakan harga maka yang disalahkan Luhut.

Sementara konklusi kedua, lanjut Jerry, adalah mengenai kualitas kepemimpinan Jokowi yang tidak jauh lebih baik dari pemimpin-pemimpin sebelumnya di Indonesia.

“Ditambah, saya curiga jangan-jangan sengaja Luhut ditempatkan Jokowi dengan maksud terselubung. Yakni menjaga para pemain minyak goreng,” demikian Jerry. 

Exit mobile version