NASIONAL
NASIONAL

Jokowi Ingin Cuci Tangan, Makanya Semua Masalah Dipasrahkan pada Luhut

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tidak ubahnya seperti tong sampah persoalan yang sering dipasrahkan oleh Presiden Joko Widodo. Bahkan, Jokowi seperti menjadikan Luhut sebagai tumbal dari pelarian persoalan yang ada.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, Jokowi bisa jadi tidak ingin terganggu dengan isu-isu yang membuat citra presiden semakin buruk. Sehingga, memberikan kepercayaan kepada Luhut untuk mengurus persoalan minyak goreng.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Saya melihat bisa jadi presiden ingin cuci tangan dengan segala persoalan dengan menyerahkan persoalan pelik kepada luhut. Luhut seperti tong sampah persoalan yang sering dipasrahkan oleh Presiden kepadanya,” ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/5).

Berita Lainnya:
Gemas Tolak Wacana Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Persoalan minyak goreng tersebut kata Saiful, semacam tumbal bagi Luhut. Karena, segala persoalan pelik yang tidak populis bagi pemerintahan Jokowi hampir lebih banyak diserahkan kepada Luhut.

“Luhut bak seperti pelarian Jokowi dalam mengatasi masalah-masalah pelik dan sulit. Bisa jadi hal tersebut sengaja dilakukan Jokowi dikarenakan Luhut selama ini terdapat berbagai macam perbedaan pandangan dengan PDIP seperti tiga periode, dukungan kepada Ganjar dan lain sebagainya,” kata Saiful.

Berita Lainnya:
Kejagung Mulai Diserang: Disemprot Eks Jenderal, Tom Lembong Siapkan Perlawanan Via Praperadilan

Untuk itu, Luhut disarankan untuk hati-hati dalam menjalankan pekerjaan pelik dan rumit yang dipasrahkan kepadanya oleh Jokowi.

“Bisa-bisa kalau tergelincir dan tidak dapat menyelesaikan dengan baik, maka Luhut harus menanggung beban presiden yang seharusnya tidak ia pegang. Terlebih lagi sebenarnya sudah ada kementerian yang lebih berwenang untuk mengatasi masalah minyak goreng tersebut,” pungkas Saiful.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya