Aksi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI, Puan Maharani mematikan mikrofon salah seorang anggota DPR fraksi PKS mengundang kontroversi dan kecaman publik.
Sejumlah pihak menyayangkan aksi Puan Maharani lantaran mematikan mikrofon pada saat anggota DPR sedang berbicara di sidang.
Aksi Puan Maharani mematikan mikrofon saat sidang dinilai tidak patut ditiru dan digugu oleh para pemimpin di negeri ini.
Kecaman tersebut datang dari berbagai pihak, salah satunya dari seorang Pendakwah, Ustaz Hilmi Firdausi.
Hilmi mengaku heran dengan sikap Puan Maharani, padahal anggota DPR yang mikrofonnya dimatikan itu sedang menyampaikan pendapat penting menyangkut LGBT.
“Kenapa micnya harus dimatikan lagi ? Pdhal ini interupsi yg penting ttg eljibiti,” kata Hilmi, dikutip Hops.ID pada twitternya @Hilmi28, Kamis, 26 Mei 2022.
Selain itu, Hilmi juga juga menyinggung, harusnya Puan Maharani memahami dan tak perlu mematikan mikrofonnya.
Sebab, menurut Hilmi, Puan Maharani sebagai seorang ibu juga penting mendengarkan pendapat anggotanya.
“Dear ibu…saya yakin ibu ketua dan semua ibu di negeri ini tak ada yg mau kan jika anaknya jd eljibiti ? Iya gak si ?,” ujarnya menambahkan.
Sontak warganet pun ikut menanggapi aksi Puan Maharani di kolom komentar Ustaz Hilmi Firdausi.
Dalam sejumlah komentar, seorang warganet khawatir dengan insiden yang dilakukan Puan Maharani itu. Dia takut bilamana Puan Maharani sampai menjadi Presiden RI kelak pada Pilpres 2024.
“Bahaya si puan kalau jd presiden. Rakyat ntar di matiin ma dia,” tulis akun @devicaduak.
Bahkan akibat insiden mematikan mikrofon itu, menimbulkan pesimisme terhadap Puan Maharani.
“Ada prestasi yang lain dari puan, selain mematikan mic?, Coba sebutkan sehingga layak untuk nyapres,?” ujar @AdeMistawijaya2.
Sebelumnya, viral Ketua DPR RI, Puan Maharani mematikan microphone anggota DPR saat sidang berlangsung pada Rapat Paripurna yang digelar pada Selasa, 24 Mei 2022.
Ceritanya, anggota DPR RI fraksi PKS, Amin AK menyampaikan pendapatnya soal sanksi bagi Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Sayangnya belum selesai berbicara, Puan Maharani mendadak mematikan mikrofon dan menutup siding.***