NASIONAL
NASIONAL

Komentari Meme Jokowi dan Anwar Usman, RR: Bung Karno, Soeharto, Gus Dur Kalah Nekad!

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar Presiden Joko Widodo. Hal tersebut setelah Anwar Usman mempersunting adik kandung dari Presiden Joko Widodo, Idayati pada Kamis (26/5).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Sebuah meme pun beredar di media sosial. Meme ini memajang wajah keluarga besar Jokowi yang berada di tampuk pemerintahan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Ada foto Jokowi yang dipajang paling atas dengan tulisan “ayah”. Di bawahnya sebelah kiri ada foto Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan tulisan “anak”. Sementara bawah Jokowi sebelah kanan ada foto Walikota Medan, Bobby Nasution dengan tulisan “mantu”.

Berita Lainnya:
Kronologi Ibu di Batam Rantai Leher Anaknya Gegara Kesal HP Disembunyikan, Kepala Korban Bocor
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Sementara foto Anwar Usman saat menikahi Idayati di bawah Gibran dan Bobby dengan tulisan “ipar”.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Tokoh senior DR. Rizal Ramli turut berkomentar atas meme tersebut. Dia merasa heran karena belum ada presiden sebelumnya yang memiliki banyak keluarga besar menjabat sebagai pejabat negara.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Bung Karno, Soeharto, Habibie, dan Gus Dur kalah nekad!” tuturnya lewat akun Twitter pribadi sesaat lalu, Sabtu (28/5).

Berita Lainnya:
BRI Blokir Ribuan Rekening Terindikasi Judi Online
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Menko Perekonomian era Gus Dur ini bertanya-tanya, apakah Presiden Joko Widodo tidak mengerti dan paham tentang perjuangan antikorupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Jika memang paham, seharusnya Jokowi menunggu jabatannya sebagai presiden selesai baru mempersilakan keluarga besar ikut dalam pertarungan politik.

“Ini ndak ngerti, ndak paham perjuangan anti KKN? Atau ndak paham etika pejabat negara tidak boleh konflik-kepentingan? Opo ya penjelasannya?” tutup pria yang akrab disapa RR itu. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya