Kelakuan Netizen +62 yang Kasih Sungai Aare Bintang Satu di Google, Disorot Tajam Media Lokal Swiss

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Sejak Eril hanyut di Sungai Aare, namanya menjadi trending topic di Twitter. Dan, banyak netizen Indonesia yang kemudian memberikan bintang satu untuk Sungai Aare di Google. Tentu, hal ini disorot media lokal Swiss, 20 Minuten. FOTO/Tangkapan Layar

BANDA ACEH – Pada Kamis, 26 April 2022, Emmeril Kahn, anak Ridwan Kamil hanyut di Sungai Aare di Kota Bern, Swiss. Hingga Sabtu, 28 Mei 2022 malam, Eril, biasa anak Ridwan Kamil disapa belum juga ditemukan.

Menurut KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Swiss, tim SAR dan kepolisian akan tetap melakukan pencarian Eril yang hanyut di Sungai Aare tanpa dibatasi waktu.

ADVERTISEMENTS

Sejak Eril hanyut di Sungai Aare, namanya menjadi trending topic di Twitter. Dan, banyak netizen Indonesia yang kemudian memberikan bintang satu untuk Sungai Aare di Google. Tentu, hal ini disorot media lokal Swiss, 20 Minuten.

ADVERTISEMENTS

“Rekan senegara kamu memberikan peringkat buruk untuk Sungai Aare yang indah,” kata Rafael Andrist, warga Swiss yang tinggal di Bern, melalui pesan Telegram kepada Hops.ID pada Sabtu, 29 Mei 2022.

ADVERTISEMENTS

Melalui pesan tersebut, Rafael mengirimkan sebuah link media lokal, 20 Minuten.

ADVERTISEMENTS

Media tersebut menulis artikel dengan judul ‘Putra Gubernur hilang, Aare dibanjiri peringkat satu’.

ADVERTISEMENTS

“Putra gubernur dan calon presiden Indonesia, Ridwan Kamil telah hilang sejak kamis pagi karena berenang di Sungai Aare. Sekarang, sungai tersebut mendapat ratusan ulasan negatif di Google,” tulis media tersebut.

Media itu juga menulis, “Ada banyak orang Indonesia yang menggunakan fungsi ulasan Google untuk mengungkapkan keprihatinan mereka pada Emmeril Mumtadz. Ketika melihat peringkat (Google), terlihat banyak ulasan yang baru ditulis.”

Senada dengan 20 Minuten, media lokal Blick pun menyoroti kelakuan netizen Indonesia dan memberi judul ‘Banyak ulasan buruk di Google untuk Sungai Aare’.

“Sangat tidak masuk akal. Banyak netizen Indonesia yang mulai memberikan peringkat buruk dengan satu bintang untuk Sungai Aare di Google Maps,” tulis Blick dalam bahasa Jerman.

“Alasan mereka karena sungai itu terlalu tidak aman, Emmeril Kahn belum ditemukan atau sekadar sungai yang buruk,” tambah Blick.

Benar saja, ketika Hops.ID melihat peringkat Sungai Aare di Google, salah satu tempat populer yang sering dikunjungi orang lokal dan turis di Bern ketika musim panas, ada banyak ulasan negatif dari netizen Indonesia.

“Tempat yang bahaya untuk berenang. Tidak memiliki protokol keamanan yang baik dari pemerintah yang berwenang,” kata Rama Irwanto.

“Jangan berenang di sini. Sangat berbahaya,” sambung Ricky Justinus.

“Tidak aman untuk berenang,” tulis Faisal Ardianto.

Josthian J menulis, “Sungai Aare sangat berbahaya untuk berenang. Pemerintah Swiss harus membuat protokol keamanan untuk tulis.”

Terkait dengan ini, Rafael berkomentar, “Saya tidak tahu apakah mereka yang memberikan ulasan negatif untuk Sungai Aare sudah pernah datang ke Swiss atau belum.”

Jika belum, mereka harus tahu kalau ada banyak informasi penting untuk semua orang yang mau berenang atau main di sungai ini. Bahkan, informasi tersebut ditulis dalam beberapa bahasa, tidak sekadar Inggris atau Jerman saja.”

Ia melanjutkan, “Saya pikir, ketika melakukan segala bentuk kegiatan di luar ruangan, apapun jenisnya, ada banyak risiko.”

“Dan, untuk meminimalisir kecelakaan, semua orang, terutama turis harus tahu informasi penting di satu tempat,” kata Rafael.

“Setidaknya, itu yang saya lakukan ketika berlibur ke suatu tempat. Saya akan mencari informasi sebanyak untuk menghindari kejadian buruk,” tegasnya. ***

Exit mobile version