Elpi kemudian meluruskan sejumlah hal terkait situasi awal saat keponakannya akan berenang di Sungai Aare. Dengan sedikit terbata karena menahan tangis, Elpi memastikan bahwa Eril merupakan sosok yang bertanggung jawab. Hal itu juga ditunjukkan ketika akan berenang di sana.
Eril, kata Elpi, memastikan terlebih dulu titik mana yang paling aman. Karena itu, titik jembatan yang biasa dipakai wisatawan meloncat ke sungai langsung dicoret. Dia memastikan bahwa lokasi tersebut juga digunakan wisatawan lain. Bahkan, saat itu ada lansia dan anak-anak yang juga berenang. ”Yang lain ingin loncat, tapi langsung dicoret. Dia memastikan titik turun ada tangga dan tidak loncat,” jelasnya.
Insting itu pula yang membuatnya memutuskan siapa yang layak dan tidak layak turun. Hingga akhirnya diputuskan hanya tiga orang yang boleh turun untuk berenang. Yakni Eril, adiknya, dan satu teman mereka yang telah lama tinggal di Swiss. Hal itu didukung kemampuannya menilai dan mengukur arus. Kemampuan tersebut diperoleh dari olahraga diving yang digelutinya.
Saat berenang pun, kata Elpi, rasa tanggung jawab alumnus ITB tersebut begitu dominan untuk melindungi kelompoknya. Dia memilih berada di posisi paling belakang guna memastikan keamanan dua orang lainnya.