NASIONAL
NASIONAL

MUI Jabar Minta Masyarakat Tidak Dengarkan Ramalan Paranormal Soal Nasib Eril

BANDA ACEH -Masyarakat diminta untuk bersikap cerdas dan tidak mempercayai ramalan dari paranormal terkait musibah yang menimpa putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), yang terseret di sungai Aare, Bern, Swiss.

Hal itu dikatakan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Rahmat Syafei, menyikapi ramalan yang muncul dan membuat kegaduhan di jagat raya media sosial.

“Kami juga mendengar banyak komentar yang tidak pada tempatnya. Statement paranormal itu jangan didengar lah. Paranormal itu kan dalam pandangan agama itu perdukunan, mengikuti pandangan, paranormal, dukun mendengarkan peramalan itu sudah dikeluarkan fatwa haram,” ujar Rahmat, dalam keterangannya yang dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Minggu (29/5).

Dirinya merasa sedih melihat fenomena hadirnya para peramal dan seolah diberi panggung dalam setiap musibah. Dia berharap, masyarakat bisa ikut berempati dan tak memperkeruh situasi saat orang lain sedang mendapat musibah.

“Kepada masyarakat jangan memperkeruh suasana dengan mengomentari pendapat paranormal seolah membenarkan. Dalam suasana seperti ini kita prihatin karena perdukunan itu dihidupkan dalam tiap peristiwa. Para dukun diberi ruang untuk berstatment, padahal dalam pandangan agama perdukunan itu tidak boleh,” tuturnya.

“Jadi masyarakat jangan mudah percaya. Saya sebagai MUI harus menyampaikan bahwa perdukunan tidak boleh diikuti. Masyarakat juga diimbau tidak memberikan pembenaran, harusnya memberikan pencerahan,” tambahnya.

Sementara itu, Elpi Nazmuzaman adik kandung Ridwan Kamil enggan ambil pusing dengan hal tersebut. Ia menegaskan, pihak keluarga hanya berpedoman terhadap syariat Islam dan cara kerja profesional sebagai bentuk ikhtiar.

“Kami tidak mau memasuki ke dalam hal kami tidak ketahui syariat. Kami hanya mengikuti panduan sesuai keyakinan yang kami miliki yaitu akidah dan ajaran Islam,” kata Elpi.

Meski demikian, Elpi menganggap hal itu sebagai bentuk perhatian kepada Ridwan Kamil dan Keluarga.

“Memang ini adalah ekspresi, rasa kasih sayang dari berbagai pihak. Kami berterima kasih. Bentuk kasih sayang dan simpati orang ini berbeda, sesuai pengalaman, pengetahuan dan keyakainannya,” tuturnya.

Elpi menegaskan, saat ini kondisi keluarga sangat kompak serta mengikuti sikap tegar yang dicontohkan oleh Kang Emil dan Ibu Atalia.

“Prinsipnya untuk hal sifatnya gaib, kami hanya mengikuti tuntunan yang sesuai syariat agama Islam. Karena apapun yang Allah takdirkan harus dijalani sesuai tuntunan syariat agar kami tidak dijauhkan dari rida Allah. Semoga apapun yang diputuskan, kami sikapi dan mendapat rida Allah,” tandasnya. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya