Pakar hukum Suparji Ahmad menilai Rara Wulandari atau dikenal si Pawang Hujan bisa diseret ke ranah hukum karena meramal anak Ridwan Kamil, Emmiril Khan Mumtadz alias Eril katanya telah meninggal dunia.
Pasalnya, apa yang disampaikannya termasuk kategori berita bohong.
“Jika yang disampaikan tidak dapat dipertanggungjawabkan, bisa menyeret peramal itu ke ranah hukum,” kata Suparji kepada Pojoksatu.id, Senin (30/5/2022).
Ia juga menyebutkan hasil ramalan si Rara Pawang hujan soal meninggalnya Eril anak Ridwan Kamil informasi menyesatkan.
“Hal ini dapat meresahkan di masyakat dan menimbulkan keonaran, informasinya sesat menyesatkan,” ujarnya.
Karena itu, Dosen Universitas Al-Azhar itu meminta pihak kepolisian bisa segera turun tangan mengatasi soal ramalan meninggalnya Eril.
“Polisi harus segera menghentian penyebaran berita tersebut, harus melakukan tindakan karena meresahkan masyarakat,” tutur Suparji.
Sebelumnya, Rara memberikan hasil ramalannya terkait nasib anak sulung Ridwan Kamil yang terseret arus di Sungai Aare, Swiss.
Rara mengatakan bahwa menurut terawanganya, anak Ridwan Kamil akan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Ia mengatakan bahwa hasil dari ramalan yang berasal dari kartu tarot yang ia baca, jasad anak Ridwan Kamil, Eril akan ditemukan pada pukul delapan atau delapan jam dari sekarang.
“Mudah mudahan saja bacaan tebaran tarot rara meleset ya aamin. Nantinya akan ditemukan jasadnya sekitar 8 jam dari sekarang bisa juga jam 8 ditemukan,” ujar Rara Wulandari, dikutip dari akun Instagramnya, @rara_cahayatarotindigo, Jumat 27 Mei 2022.
Lebih lanjut lagi, Rara Wulandari juga berujar dirinya dapat merasakan Eril, namun Eril terasa dingin.
“Saat terkoneksi dg mas Eril terasa dingin,” kata Rara.
Pawang hujan yang sempat menjadi sangat populer di dunia internasional ini juga mengaku mendapatkan pesan dari anak pertama Ridwan Kamil yang sedang hilang saat ini.
Pesan tersebut adalah Eril mendoakan semoga keluarganya bahagia.
“Ada pesan khusus buat keluarga smoga saja tetap bahagia,” tutur Rara.
Sebagai penutup, Rara Wulandari memberikan peringatan bahwa ramalan dirinya bisa saja meleset, karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Tuhan YME.