Soal Anggota TNI/Polri Jadi Pj Kepala Daerah, PWNU Jatim: Jadi Preseden Buruk bagi Demokrasi
NASIONAL
NASIONAL

Soal Anggota TNI/Polri Jadi Pj Kepala Daerah, PWNU Jatim: Jadi Preseden Buruk bagi Demokrasi

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengajak semua elemen civil society (masyarakat sipil), organisasi sosial kemasyarakatan (Ormas), dan lembaga sosial masyarakatg (LSM) untuk bersama-sama mengawal dan peduli dengan jalannya Reformasi dan Demokrasi.

ADVERTISMENTS

Untuk itu, ormas Islam ini mengingatkan, agar tidak takut untuk kritis dan memberikan kritik konstruktif kepada pemerintah.

Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, KH Abd Salam Shohib menegaskan, di antara tuntutan reformasi yang terjadi 24 tahun lalu adalah pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Selain itu, juga tuntutan dihapuskan Dwifungsi TNI-Polri.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Gus Salam, panggilan akrab Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar ini menegaskan, pengangkatan anggota TNI/Polri aktif sebagai Penjabat (Pj) kepala daerah jadi preseden buruk yang akan membangkitkan kembali Dwifungsi TNI/Polri.

Berita Lainnya:
Rocky Gerung: Ngapain Menteri Gantian Temui Jokowi saat Prabowo di Luar Negeri?

NU sebagai bagian elemen civil society mengingatkan bahwa penunjukan anggota TNI/Polri yang masih aktif bertugas, berlawanan dengan semangat reformasi.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Kritikan Gus Salam ini merujuk kepada pengangkatan Brigjen TNI Andi Chandra As’aduddin sebagai Pj Bupati Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku.

Juga Paulus Waterpauw yang merupakan perwira bintang tiga Polri. Paulus Waterpauw ditunjuk sebagai Pj Gubernur Papua Barat untuk menggantikan Dominggus Mandacan. Paulus dilantik sebagai Pj Gubernur Papua Barat oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada 12 Mei 2022.

Berita Lainnya:
Viral Mobil Dinas Kemhan Diduga Lagi Nawar PSK di Pinggir Jalan, Kemhan Angkat Bicara

“Penunjukan perwira TNI/Polri aktif sebagai pejabat kepala daerah merupakan preseden buruk yang akan membangkitkan kembali Dwifungsi TNI/Polri, sekaligus mencederai cita-cita reformasi dan kemunduran prinsip demokrasi,’ ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

“PWNU Jatim mengajak kekuatan masyarakat sipil di Indonesia untuk bersama-sama menolak kebijakan pemerintah tersebut,” tegas Gus Salam.

Adapun tiga sikap PWNU Jawa Timur yang disampaikan KH Abd Salam Shohib, adalah, tidak sepakat dengan penunjukan  TNI/Polri jadi Pj Kepala Daerah karena berlawanan dengan semangat Reformasi

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS