Rektor USK Prof. Marwan, IPU., mengatakan, mendukung Yayasan Tgk Chik Pante Kulu berkembang menjadi lembaga pendidikan yang lebih maju.
“Konsep Dayah Manyang itu ada sejarahnya, kita berharap Dayah Manyang menjadi lembaga pendidikan di Kopelma Darussalam,” katanya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum IKA USK Sulaiman Abda yang telah menginisiasi berbagai kegiatan silaturahmi bersama warga Kopelma Darussalam.
Sebagai Rektor yang telah membawa USK menjadi Akreditasi Unggul, Prof. Samsul Rizal mengungkapkan, bahwa semangat silaturahmi adalah anjuran Nabi Muhammad Shallahulaihi wa sallam bahwa setiap manusia pada dasarnya berkedudukan sama di hadapan Allah. Nabi diutus untuk menghilangkan fanatisme kesukuan, sebagaimana beliau dianjurkan untuk menyatukan umat Islam.
“Dulu Bangsa Arab hidup dalam kabilah-kabilah dengan fanatisme kesukuan yang kuat, Nabi datang menginstall agar kesukuan itu hilang, sebelum Nabi hijrah ke Yastrib, masing-masing suku memperhatikan sukunya sendiri, kaum muhajirin dan keberadaan kaum anshar akhirnya menjadi masyarakat yang madani karena Nabi membebaskan fanatisme kesukuannya,” ucapnya.
“Dengan Silaturahmi Darussalam, kita berharap agar tali persaudaraan berorientasi atas semangat surgawi (darussalam) bukan untuk duniawi, dengan begitu kita bisa meraih tujuan membangun peradaban dengan kehadiran lembaga pendidikan ini, mari kita berikan contoh dan jejak-jejak kebaikan dan mampu dilanjutkan oleh generasi akan mendatang,” ucapnya.
PYM Wali Nanggroe Aceh Tgk. Malik Mahmud Al-Haytar mengatakan, sejarah yang benar adalah guru abadi kita yang selalu menyajikan pengalaman dan pesan-pesan kepada anak negeri.
“Begitu pula tentang sejarah Kopelma Darussalam, pelajarilah sejarahnya berpegang teguhlah pada nilai-nilai historis pendirian Kopelma Darussalam,” kata Malik Mahmud Al-Haytar.
Kehadiran Kopelma Darussalam tidak terlepas dari Ikrar Lamteh pada 7 Maret 1957 sebagai penyelesaain konflik DII/TII 1953-1959 sebagai ikrar damai dalam rangka membangun kembali Aceh dalam sektor pendidikan.
Wali Nanggroe optimis, dengan Silaturahmi Darussalam membuka era baru. “Saya yakin kita dapat membuka era baru lagi yang lebih konkret lagi, sehingga Aceh mampu menjadi poros peradaban modern bukan hanya di nusantara bahkan di level dunia,” ujar Malik Mahmud Al-Haytar.
Di antara tokoh-tokoh yang hadir, selain PYM Wali Nanggroe Aceh Tgk. Malik Mahmud Al-Haytar, Prof. Samsul Rizal, Menteri Reformasi Birokrasi Periode 2009-2014 Azwar Abubakar, Tokoh Pendidikan Rusli Bintang, Ketua Golkar Aceh TM. Nurlif, Sekretaris Jenderal Partai Aceh Kamaruddin Abu Razak, Zaini Djalil, Anggota DPR Aceh Ali Basrah, Darwati A. Gani, Khairil Syahrial, Ansari Muhammad, Pimpinan Yayasan STIK Tgk. Chik Pante Kulu Fakrurrazi Zamzami, Dirlantas Polda Aceh Kombes. Pol. Dicky Sondani, sejumlah Ketua alumni Fakultas di lingkungan FH USK, para Guru Besar, Dosen, Tendik dan Mahasiswa.