BANDA ACEH – Ikatan Keluarga Alumni Universitas Syiah Kuala (USK) mengadakan Silaturahmi Darussalam di Gedung Baru Fakultas Hukum USK, Kopelma Darussalam, Banda Aceh, Selasa (31/05/2022).
Kegiatan ini melibatkan tiga lembaga pendidikan yang berada di Kopelma Darussalam, di antaranya, USK, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Tgk. Chik Pante Kulu.
Tema yang diusung dalam Silaturahmi Darussalam, yaitu “Dengan ukhwah membangun Darussalam Menuju Kota Pelajar Mahasiswa Islami Maju dan Berakhlak Mulia, Darussalam Menuju Cita-cita.”
Ketua Panitia, M. Gaussyah dalam laporannya mengatakan kegiatan silaturahmi seyogyanya dilaksanakan di area parkir Mesjid Jamik Kopelma Darussalam, namun karena alasan cuaca di geser di Gedung baru FH USK.
“Kami mohon maaf karena harus menggeser tempat berhubung karena cuaca angin kencang, dari yang direncakan di pelataran parkir Mesjid Jamil kita geser di tempat ini di Fakultas Hukum USK.”
Ketua Umum IKA USK, Sulaiman Abda dalam sambutannya menyinggung sejarah Kopelma Darussam.
“Jika kita ingin kembali meneropong sejarah kelahiran Kota Pelajar dan Mahasiswa Darussalam, maka hal itu tidak terlepas dari musyawarah yang dilaksanakan Pada Tanggal 1 Februari 1958 di Aula Penguasa Perang Daerah Aceh (PEPERDA),” ungkap Sulaiman Abda.
Anggota Tuha Peut Wali Nanggroe Aceh itu menuturkan, bahwa musyawarah itu dihadiri oleh Gubernur Aceh Prof. Ali. Hasjmy, Penguasa Perang Daerah Aceh Syamaun Ghaharu dan sejumlah tokoh Aceh lainnya.
“Pertemuan tersebut dapat dikatakan sebagai forum kolaborasi dalam membangun pendidikan Aceh di tengah situasi konflik yang masih melanda Aceh pada saat itu,” tutur Sulaiman Abda.
Sulaiman Abda berharap, Sulaturahmi Darussalam menjadi agenda rutin yang dilaksanakan oleh IKA USK bersama-sama USK, UIN Ar-Raniry dan STIK Pante Kulu, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk merajut persaudaraan, kolaborasi dan kebersamaan dalam rangka mewujudkan pembangunan pendidikan di Aceh.
Ketua Yayasan Tgk. Chik Pante Kulu Fakrurrarzi Zamzami mengatakan, bahwa kemajuan STIK Tgk Chik Pante Kulu didukung oleh perusahaan swasta yang telah menyerap banyak tenaga kerja serta alumni dari STIK.
“Di dalam Yayasan Tgk Chik Pante Kulu terdiri dari Sekolah Tinggi Agama Islam dan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan, sehingga hingg saat ini telah melahirkan ribuan alumni, namun karena kebijakan Pemerintah Aceh beberapa tahun lalu yang menutup akses terhadap Hak Penguasaan Hutan (HPH), hal ini justru mengganggu akses pembangunan dan kemajuan STIK. Seharussnya, untuk perusahaan yang secara manajemen bagus itu tidak perlu dicabut.” kata Fakrurrazi Zamzami.
Fakrurrazi berharap, USK dan UIN Ar-Raniry sebagai “abang kandung” bisa mendorong kemajuan Yayasan Tgk Chik Pante Kulu, sehingga kehadiran lembaga pendidikan di Darussalam bisa berkolaborasi dengan yayasan Tgk. Chik Pante Kulu. Kata Fakrurrazi melanjutkan, kelak yayasan pendidikan yang ia pimpin bisa menjadi Universitas Islam Aceh.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum IKA USK atas inisiasi Silaturahmi Darussalam, dengan demikian ia mengharapkan hubungan ketiga lembaga pendidikan ini bisa bersinergi dalam penelitian dan pengembangan Yayasan Tgk Chik Pante Kulu serta membantu pembangunan pendidikan di Aceh.
Dalam sambutannya Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Warul Walidin Aceh mengalami perkembangan sejarah dari masa ke masa mencatat sejarah penting hiatorical heritage termasuk keberadaan Kopelma Darussalam. Dia juga mengutip makna sejarah yang diucapkan oleh Ibnu Khaldun, sejarah atau Fann al-tarikh dalam Muqadimah Ibn Khaldun.
“Saya mengutip apa yang dikatakan oleh Cicero, bahwa sejarah adalah cahaya kebenaran, saksi waktu, guru kehidupan atau lebih dikenal dengan kalimat historia magistra vitae yang artinya adalah sejarah guru kehidupan, san keberadaan Kopelma Darussalam adalah sejarah penting yang tidak dapat dipisahkan, kampus kita adalah kampus yang terintegrasi,” ucap Warul Walidin.
Dia menambahkan, Darussalam merupakan rumah bersama, jantung hate rakyat Aceh di bawah naungan rahmah.
Rektor USK Prof. Marwan, IPU., mengatakan, mendukung Yayasan Tgk Chik Pante Kulu berkembang menjadi lembaga pendidikan yang lebih maju.
“Konsep Dayah Manyang itu ada sejarahnya, kita berharap Dayah Manyang menjadi lembaga pendidikan di Kopelma Darussalam,” katanya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum IKA USK Sulaiman Abda yang telah menginisiasi berbagai kegiatan silaturahmi bersama warga Kopelma Darussalam.
Sebagai Rektor yang telah membawa USK menjadi Akreditasi Unggul, Prof. Samsul Rizal mengungkapkan, bahwa semangat silaturahmi adalah anjuran Nabi Muhammad Shallahulaihi wa sallam bahwa setiap manusia pada dasarnya berkedudukan sama di hadapan Allah. Nabi diutus untuk menghilangkan fanatisme kesukuan, sebagaimana beliau dianjurkan untuk menyatukan umat Islam.
“Dulu Bangsa Arab hidup dalam kabilah-kabilah dengan fanatisme kesukuan yang kuat, Nabi datang menginstall agar kesukuan itu hilang, sebelum Nabi hijrah ke Yastrib, masing-masing suku memperhatikan sukunya sendiri, kaum muhajirin dan keberadaan kaum anshar akhirnya menjadi masyarakat yang madani karena Nabi membebaskan fanatisme kesukuannya,” ucapnya.
“Dengan Silaturahmi Darussalam, kita berharap agar tali persaudaraan berorientasi atas semangat surgawi (darussalam) bukan untuk duniawi, dengan begitu kita bisa meraih tujuan membangun peradaban dengan kehadiran lembaga pendidikan ini, mari kita berikan contoh dan jejak-jejak kebaikan dan mampu dilanjutkan oleh generasi akan mendatang,” ucapnya.
PYM Wali Nanggroe Aceh Tgk. Malik Mahmud Al-Haytar mengatakan, sejarah yang benar adalah guru abadi kita yang selalu menyajikan pengalaman dan pesan-pesan kepada anak negeri.
“Begitu pula tentang sejarah Kopelma Darussalam, pelajarilah sejarahnya berpegang teguhlah pada nilai-nilai historis pendirian Kopelma Darussalam,” kata Malik Mahmud Al-Haytar.
Kehadiran Kopelma Darussalam tidak terlepas dari Ikrar Lamteh pada 7 Maret 1957 sebagai penyelesaain konflik DII/TII 1953-1959 sebagai ikrar damai dalam rangka membangun kembali Aceh dalam sektor pendidikan.
Wali Nanggroe optimis, dengan Silaturahmi Darussalam membuka era baru. “Saya yakin kita dapat membuka era baru lagi yang lebih konkret lagi, sehingga Aceh mampu menjadi poros peradaban modern bukan hanya di nusantara bahkan di level dunia,” ujar Malik Mahmud Al-Haytar.
Di antara tokoh-tokoh yang hadir, selain PYM Wali Nanggroe Aceh Tgk. Malik Mahmud Al-Haytar, Prof. Samsul Rizal, Menteri Reformasi Birokrasi Periode 2009-2014 Azwar Abubakar, Tokoh Pendidikan Rusli Bintang, Ketua Golkar Aceh TM. Nurlif, Sekretaris Jenderal Partai Aceh Kamaruddin Abu Razak, Zaini Djalil, Anggota DPR Aceh Ali Basrah, Darwati A. Gani, Khairil Syahrial, Ansari Muhammad, Pimpinan Yayasan STIK Tgk. Chik Pante Kulu Fakrurrazi Zamzami, Dirlantas Polda Aceh Kombes. Pol. Dicky Sondani, sejumlah Ketua alumni Fakultas di lingkungan FH USK, para Guru Besar, Dosen, Tendik dan Mahasiswa.