NASIONAL
NASIONAL

Temui MPR, Gatot Nurmantyo Bahas Kudeta Konsitusi Pemerintahan Jokowi

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Ketua Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo menyambangi Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Gatot Nurmantyo menyatakan sejumlah hal dibahas terkait kondisi dan situasi bangsa akhir-akhir ini.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Dia menguraikan bahwa jalannya pemerintahan Joko Widodo telah jauh melenceng dari tujuan negara sebagaimana yang diamantkan dalam Undang Undang Dasar 1945 dan konstitusi.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Jalannya pemerintahan saat ini, menurut Gatot telah terjadi berbagai penyimpangan, penyelahgunaan kekuasaan, abuse of power, menjual pengaruh, dan moral hazard.

Berita Lainnya:
Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

“Hari ini kita menjadi saksi bagaimana praktek pengelolaan negara dijalankan dengan sesuka dan semau-semaunya sendiri. Para penyelenggara negara telah meninggalkan semangat dan nilai-nilai dalam pengelolaan negara yang jujur dan bertangung jawab, bahkan mereka, terbukti tidak lagi berpegang pada landasan moral, fatsoen dan etika, serta tidak taat azaz dan melanggar konstitusi, UUD 1945,” kata Gatot saat menemui pimpinan MPR RI, Selasa (31/5).

Selain itu, kata Gatot, sejumlah pelanggaran dalam bernegara terlihat vulgar dan terang-terangan.

Termasuk, ujar mantan Panglima TNI ini, upaya untuk melanggengkan kekuasaan yang dilakukan dalam “operasi politik” yang terstruktur, sistematis dan masif untuk menunda pemilu serta menambah masa jabatan presiden hingga tiga periode dari dua periode yang diamanatkan konstitusi.

Berita Lainnya:
Ini Fakta Gubernur Bengkulu yang Diperiksa KPK dalam Kasus OTT

“Jika dilakukan dan terjadi, itu merupakan puncak dari praktek bernegara yang sangat buruk, dan mengarah pada bentuk negara fasis, diktator. Dalam hal ini telah terjadi upaya kudeta konstitusi. Sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara hari ini dan bagi kelangsungan masa depan bangsa dan negara tercintai ini di masa mendatang,” demikian Gatot.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya