Pertemuan Prabowo-Surya Paloh Bukan Makan Siang Biasa

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pertemuan Prabowo Subianto dan Surya Paloh pada Rabu siang kemarin berlangsung hangat dan sangat bersahabat. Dua pimpinan partai politik itu bertemu di tengah riuh koalisi parpol jelang Pemilu 2024.

ADVERTISEMENTS
ad40

Prabowo yang memimpin Gerindra maupun Surya Paloh yang memimpin NasDem sama-sama belum menentukan sikap arah koalisi, pun dengan bakal capres-cawapres yang akan diusung.

ADVERTISEMENTS

Saat bertemu media di NasDem Tower di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Prabowo mengakui pertemuan dengan Surya Paloh hanya silaturahmi dan makan siang. Ia mengaku sudah lama berteman dengan Surya Paloh. Apalagi, keduanya pernah sama-sama di Golkar dan kini membesarkan partainya masing-masing.  

ADVERTISEMENTS

“Saya dengan Pak Surya hubungannya sudah ada 40 tahun, kita bersahabat dan kita juga alumni Golkar,” kata Prabowo.

Prabowo menegaskan pertemuannya dengan Surya Paloh tidak lantas dimaknai Gerindra-NasDem akan berkoalisi di Pemilu 2024. Meskipun sama-sama memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi, mantan Danjen Kopassus itu mengaku belum bisa memutuskan arah koalisi partainya untuk saat ini.

“Iya, tapi kan beliau pemimpin partai. Saya kan pemimpin partai. Kita kan tidak bisa bertindak, karena kita teman lalu kita atur sendiri-sendiri kan tidak bisa. Beliau punya konstituen, saya punya konstituen. Kita kan bertanggung jawab ya pak ya terhadap partai kita,” ujar Prabowo.

“Tetapi bahwa kita komit apapun terjadi, kita komit bersama-sama menjaga Pancasila, menjaga keutuhan RI. Jadi kita tidak hanya untuk Pemilu, kita lebih dari itu,” sambungnya

Penjajakan Koalisi

Pengamat Politik dari IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh merupakan bentuk penjajakan untuk membangun poros politik menjelang Pilpres 2024.

“Saya kira, silaturahmi Prabowo ke NasDem untuk membangun poros politik dalam Pilpres 2024. Silaturahmi ini setidaknya untuk saling memahami visi dan power sharing kekuasaan jika mereka gabung dalam satu poros politik,” kata Arif di Jakarta.

Salah satu yang melandasi pertemuan tersebut, kata Arif, bisa jadi karena kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan cukup bersinar hingga membuat Surya Paloh kepincut.

“Kinerja Menhan Prabowo relatif bagus, sehingga boleh jadi menjadi daya tarik NasDem untuk berkoalisi; selain memang elektabilitas Prabowo juga tinggi,” tambahnya.

Terkait cocok atau tidaknya poros koalisi yang akan dibentuk Partai NasDem dan Partai Gerindra, menurutnya ada sedikitnya tiga indikator, yakni visi, probabilitas kemenangan, dan power sharing. “Dilihat dari tiga indikator ini, mereka bisa kerja sama membangun poros politik,” ujarnya

Menurut dia, jika Partai NasDem dan Partai Gerindra mengusung Prabowo bersama tokoh calon wakil presiden (cawapres) dengan basis massa kuat, maka potensi kemenangan masih terbuka bagi poros koalisi tersebut.

Prediksi kemungkinan Partai NasDem masuk dalam poros koalisi dengan Partai Gerindra, katanya, berpotensi sama dengan wacana koalisi Partai Gerindra dengan PDI Perjuangan yang selama ini diperbincangkan.

“Jika Gerindra dan PDI Perjuangan berkoalisi, maka dalam politik tentu masih sangat mungkin meski saat ini disinyalir ada perang dingin antara NasDem dan PDI Perjuangan. Mereka tentu akan melakukan power sharing,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Prabowo didampingi jajaran elite Gerindra mendatangi Kantor DPP NasDem sekira pukul 11.49 WIB. Tampak dalam rombongan tersebut, Sekjen Gerindra Muzani dan Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Saat tiba di gedung Nasdem Gondangdia Rabu siang, Prabowo mengaku datang kunjungi Surya Paloh hanya untuk makan siang biasa, dan katakan bahwa dirinya hanya diundang. “Tidak ada agenda khusus, saya diundang kawan saya ya saya datang,” ujarnya. 

Exit mobile version