BANDA ACEH -DPP Partai Nasdem menilai pernyataan Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi yang menyebut Surya Paloh telah menyodorkan usulan duet Ganjar-Anies kepada Presiden Joko Widodo hanyalah sebatas klaim politik semata.
Sebab, yang tahu persisi inti pembicaraan Surya Paloh dan Jokowi hanyalah mereka berdua. Itu lantaran pertemuan empat mata tanpa melibatkan pihak lain.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem Ahmad Ali saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu di Jakarta, Jumat (3/6).
“Kalau kita baca beliau (Budi Arie) punya pernyataan itu kan ya menempatkan dirinya begitu penting terhadap Pak Jokowi kan? Pembicaraan itu antara Pak Surya dengan Pak Jokowi, berarti hanya Pak Surya dan Pak Jokowi yang tahu kan apa yang mereka bicarakan. Sehingga ya mungkin itu klaim lah ya,” kata Ahmad Ali.
Ahamd Ali menegaskan bahwa hubungan antara Surya Paloh dan Jokowi sudah seperti sahabat yang hampir setiap bulannya melakukan pertemuan. Sehingga, ia meyakini bahwa keduanya sekalipun bertemu tidak akan membahas Pilpres 2024.
“Setahu saya, Pak Surya keteku Pak Jokowi selalu bicara tentang hal-hal kebangsaan ya. Sehingga tidak ada spesifik membicarakan tentang pilpres,” katanya.
Namun begitu, Ahmad Ali menyebut bahwa benar Surya Paloh pernah menyebut nama Ganjar dan Anies saat menggelar pertemuan bersama Forum Pemred beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, kata Ahmad Ali, itu pun obrolan sebatas diskusi lepas. Disebutkan, menurut salah satu Anggota Forum Pimred, jika Anies dan Ganjar diduetkan maka akan mencegah polarisasi pada Pilpres 2024 nanti.
“Memang waktu itu Pak Surya sempat dalam Forum Pemred menyebut pasangan Anies-Ganjar. Tapi apakah kemudian itu adalah proposal (ke Jokowi), enggak juga sih menurut saya. Karena waktu itu kan diskusi lepas. Jadi, ada salah satu Pemred yang kemudian mengusulkan itu (Anies-Ganjar) untuk menyelesaikan menurutnya bahwa ketika dua figur ini dipasangkan itu akan menyelesaikan sebagian permasalahan polarisasi yang selama ini terjadi,” ungkapnya.
Atas dasar itu, Ahmad Ali menilai bahwa Projo terlalu berlebihan jika menyebut Surya Paloh menyodorkan nama Ganjar-Anies ke Presiden Jokowi.
“Kalau menyetor nama sih saya kurang apa ya kurang pas lah dalam bahasa, Pak Surya dan Pak Jokowi kalau berdiskusi itu kan diskusi sebagai sahabat,” tuturnya.
“Harusnya teman-teman relawan Jokowi yang banyak terlibat di relawan itu mbok juga bisa menahan diri seperti apa yang disampaikan oleh Pak Jokowi (Ojo Kesusu). Kalau teman-teman Projo ikut-ikutan bicara soal urusan politik apalagi luar, internal partai tertentu, itu nanti akan justru membuat kegaduhan kan, dan membuat situasi politik semakin panas, semakin liar,” demikian Ahmad Ali.
Sebelumnya, Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi dalam kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored yang tayang pada Kamis malam (2/6) mengungkapkan bahwa wacana menduetkan Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan disebut telah disetorkan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh kepada Presiden Joko Widodo.
“Itu (Ganjar-Anies) sudah disampaikan langsung Bang Surya (Surya Paloh) ke Pak Jokowi. Ini kan disampaikan langsung Pak Surya Paloh waktu Selasa malam ketemu (Jokowi). Enggak mungkin dia ngomong ke publik tanpa menyampaikan usulan ini,” kata Budi Arie dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/6).