Tempat Hiburan Malam di Sintang Menjamur, Anggota DPRD Khawatir Generasi Muda Terjerumus ke Pergaulan Bebas

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Menjamurnya tempat hiburan malam di Sintang membuat Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, Senen Maryono merasa khawatir.

ADVERTISEMENTS
ad40

“Masalah sosial yang dihadapi anak muda Sintang saat ini menjamurnya tempat hiburan malam,” kata ditemui di Sintang, Minggu (5/6).

ADVERTISEMENTS

Menurut Senen, tempat hiburan malam dapat membuat generasi muda yang masih memiliki pemikiran labil terjerumus pada pergaulan bebas.

ADVERTISEMENTS

“Saya rasa itu tanggung jawab kita bersama tidak hanya orang tua melainkan juga pemerintah dan lingkungan masyarakat,” kata Senen.

Dirinya pun meminta pemerintah dan pihak terkait agar dapat melakukan langkah penertiban dan pembinaan.

“Penertiban memang pernah dilakukan namun belum efektif dan belum tepat sasaran,” kata Senen.

Dirinya menjelaskan, solusi terbaik untuk mengatasi maraknya tempat hiburan malam yaitu pemerintah mesti segera menyediakan sebuah wadah yang bisa dijadikan tempat anak muda menyalurkan bakat dan kreativitas.

“Daripada membiarkan mereka berkumpul ditempat yang seharusnya bukan tempat mereka, justru akan membuat generasi muda terjerumus pergaulan bebas, minuman keras dan narkotika,” ungkap Senen.

Lebih lanjut, dirinya meminta agar ada ketegasan pemerintah dalam mengatur tempat hiburan malam, selain penertiban mesti dilakukan pembinaan.

“Bisa diberikan pembinaan yang wajib diikuti misalnya empat kali dalam sebulan dengan batas waktu yang ditentukan sebagai sanksi moral,” ungkapnya.

Sebagai wakil rakyat, Senen berharap generasi muda Kabupaten Sintang terhindar dari hal – hal negatif yang merusak masa depan.

Senen mengatakan, semakin tidak sehatnya pergaulan di kalangan remaja saat ini merupakan akibat dari kurangnya pengawasan keluarga dan lingkungan masyarakat.

Saat ini, masyarakat semakin tidak perduli dengan tempat-tempat kost yang begitu bebas bercampur baur antara perempuan dan laki laki.

“RT dan RW sudah semakin cuek dengan kondisi lingkungannya. Terutama terhadap kost yang begitu bebas bercampur baur antara perempuan dan laki-laki,” katanya.

Senen pun meminta Pemkab Sintang harus mengatur keberadaan rumah kost. Harus ada pengawasan ketat terhadap rumah kost, sehingga rumah kost tidak menjadi tempat bebas untuk berbuat asusila.

“Akibat lingkungan yang bebas inilah, anak remaja semakin tidak terkontrol pergaulannya. Terutama mereka yang jauh dari orangtuanya,” ungkapnya.

Dirinya mendesak, instansi terkait seperti Satpol PP bisa memberi imbauan pada pemilik kost untuk lebih mengontrol rumah kost miliknya, agar tidak menjadi tempat yang bebas berbuat asusila.

Exit mobile version